Pengelana Cinta

Wanita itu ciptaan Tuhan yang pantas untuk dilindungi, dicintai dan dikagumi. Hidup sebatang kara ditanah rantau,membuat diriku penuh percaya diri membangun relasi dengan wanita sebanyak mungkin. Aku seorang pengelana cinta. Mengarungi luasnya samudera hati setiap wanita. Mengenal kepribadian setiap wanita,mampu memahami dan memberlakukan ratu untuk sang juwitaku dimasa nanti.

Sore itu terlihat mega berselimut candikala di ujung barat. Dering pesan digawai membuat rasa penasaranku mencuat. Tawaran perkenalan seorang gadis cantkk, segera aku iyakan. Siapa tahu dialah labuhan terakhir perjalanan gelombang rasa asmaraku. Debar hati yang menjalar semenjak membaca pesan itu terasa berbeda. Tak menunggu lama, malam minggu ini harus kutemui gadis itu. Hidup ditanah rantau tanpa pendamping membuat hati kesepian.

Ditemani kawan, kuberanikan bertandang ke rumah kos yang telah membuat hatiku berdebar. Ku ketuk pintu segera. Tak lupa salam ku ucap. Terdengar suara merdu dibalik pintu. Sepasang ain ini beradu. Gadis abu-abu itu berdiri didepanku. Manis senyum simpul yang kau sunggingkan pun tiada pudar setelah sekian tahun tiada bertemu. Pengelana cintaku berlabuh pada hati pemilik senyum manis itu.

Rumah Pusaka, 02072020. 09.00

08 Dzulqo'dah 1441H