Lailatul Nurdian

Kelahiran asli kota Reog. Ponorogo. Cintanya pada dunia pendidikan berkat Ibunda tercinta. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Renjana Seorang Pendongeng -the end
Pinterest

Renjana Seorang Pendongeng -the end

Bu Aya hanya diam. Menatap kak Yul yang berangsur tenang tanpa derai air mata. Bu Aya menyodorkan air mineral dimeja pada kak Yul. 

 

"Cegluk...gluk….gluk…." Suara kak Yul menelan air minum hingga titis terakhir. 

Ia sodorkan sekardus makanan disampingnya untuk bu Aya. 

 

"Darimana makanan sebanyak ini?"  Bu Aya dengan mata mengerling dan penuh keheranan. 

"Dari mbah Nyai Sahal." Jawab kak Yul singkat. 

"Oiya,gimana tadi makan siang bersama mbah Nyai? " Bu Aya mulai curiga dengan sikap kak Yul. 

"Aku dilamar,bu Aya" 

"Sama mbah Nyai? Enak dong. Kamu ngebet pingin nikah dan malah sekarang di lamar sama mbah Nyai." Bu Aya pun senang mendengar kabar dari kak Yul. 

"Terus kenapa juga kamu mewek kayak gini." 

 

Kak Yul menghidu udara. Menyandarkan kepala pada sofa merah. 

 

"Lamaran mbah Nyai menyadarkanku,bu Aya. Menikah itu tidak segampang yang aku pikirkan. Meskipun putri mbah Nyai adalah Malika, gadis yang pernah ku lamar dan menolakku. Bagiku Malika itu sudah berbohong, bu Aya. Menikah ada hamparan panjang atas tanggung jawab sebagai seorang suami disana. Aku belum siap ternyata. Hatiku tersetak kaget, mbah Nyai melamarku. Nyatanya, aku belum siap. " 

 

"Loh, asyik dong Malika yang kamu lamar dan sekarang malah abahnya yang melamarmu. Sekarang langkahmu apa?" 

 

"Biarlah Malika ku biarkan berpikir dulu. Ia telah berbohong padaku. Bagiku itu fatal. Aku akan menerima tawaran Pak Martin untuk ikut mengembangkan lembaganya di Cibaduyut. "

 

"Kita bakal jauhan dong,Yul" 

"Katanya aku suruh membangun karir dulu,bu. Baru mikir nikah." Kak Yul mengingatkan nasehat bu Aya. 

" Iya, Yul. Karirmu itu terpenting, jangan sampe nyesal dibelakang. Inshallah jodoh dan rejeki karir adalah sudah dalam suratan takdir kita, namun kalau tidak usaha rejeki karir itu tidak akan datang, Yul." Nasehat bu Aya yang selalu menenangkan hati. 

 

The End

Ponorogo, 26072020. 22.18

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post