Hujan
Rinainya membuat kehampaan tertatih
Mengetuk lembut dalam hati
Memeluk rasa entah apa namanya
Menelusup dalam lubuk dan diam selaksa makna
Aku menemukanmu dalam hujan
Ketika gigilmu ketat meluluhlantakan
Pelukan yang kukalungkan pada tubuhmu
Kuharap membuat dingin hilang sekejap lalu
Saat engkau pergi di tengah deras hujan
Aku mulai memahami dalam kesunyian
Engkau adalah jiwa pengembara
Kebebasanmu adalah hantaran jiwa
Aku termangu di batas senja bermandikan angin
Mengharapmu datang dengan senyum serupa kemarin
Namun aku tahu wahai tuan
Jika tak ada hujan
Maka penantianku adalah sebuah kesepian
Jika senja tanpa hujan
Maka cepat kututup pintu tanpa harapan
Hujan bilakah engkau datang
Membawa dia dalam dekapan~
Lq, Bekasi, saat hujan 060319
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Oh jadi baper, hujan membawa banyak kisah dan karena hujan pula memori tercipta. Tulisan yang mendayu-dayu sampai ke kalbu. Semangat menulis bunda, barakallah. Sukses selalu.