Kasih Tak sampai
"Akhirnya kita sampai pada titik ini, Dek."
Lelaki itu menatapku lekat.
"Setelah ujian silih berganti, engkau kumiliki dengan segenap hati.
Tanpa ada yang menghalangi lagi. "
Aku masih terdiam. Rasa takut membuat jantung serasa berhenti berdetak. Tanganku gemetaran. Memeluk sosok tubuh bersimbah darah. Ya, ini adalah jasad suamiku yang baru saja tewas terpenggal di tangan lelaki psikopat yang terobsesi padaku. Lelaki yang kini menatap sambil menyeringai sadis.
"Sekarang giliranmu, Dek."
Tak sempat menjerit ketika parangnya menebas leherku. Hanya panas serasa lalu perlahan sekelilingku gelap tanpa cahaya.
Bekasi, menjelang senja 030319
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tamat, dong!
Tamat pak Sopyan. Hehe
Ngeri, bad ending
Iyah bu. Serem ya
Serem
Iya bu. Serem kalau ketemu orang begini, ya.
Kacian........ Cinta sehidup semati.....
Tapi serem ya bu.