Bawen Kemarin Sore
Malam minggu yang biasanya dihabiskan untuk bersantai atau bercengkerama bersama keluarga tidak kulakukan untuk kali ini. Sampai di rumah kurang dari pukul lima sore ini membuat badan terasa lelah dan ingin segera memejamkan mata. Aktivitas sebulan sekali yang menjadi bagian terpenting dalam Pendidikan Guru Penggerak adalah lokakarya. Bertemu dengan pengajar praktik, rekan-rekan calon guru penggerak dari berbagai jenjang yang membahas tentang coaching untuk supervisi akademik ini sungguh luar biasa.
Kegiatan yang dilaksanakan di Bapelkes Ungaran selesai pukul setengah empat yang diakhiri dengan sesi foto bersama. Aku yang memilih untuk mengendarai sepeda motor sendiri melajukan kendaraan dengan agak pelan karena kondisi jalan yang cukup padat terutama banyaknya truk yang melintas. Selain itu juga bertepatan dengan jam pulang kerja di beberapa pabrik sekitar Karangjati. Jika biasanya sepulang dari lokakarya aku mampir untuk sekadar membeli sayur atau lauk, tetapi tidak untuk kali ini. Rasanya ingin segera bertemu dengan kasur dan merebahkan tubuh yang penat setelah seharian belajar dan melalui perjalanan yang melelahkan.
Beberapa menit usai salat maghrib, aku memutuskan untuk mengubah handphoneku menjadi mode senyap tanpa ada suara dan getaran. Aku berniat untuk tidur tanpa ada gangguan. Tak berselang lama setelah adzan isya berkumandang, putri kecilku menyusul ikut tidur bersama. Di tengah rasa kantuk yang mendera, ternyata rasa haus tak bisa terkalahkan. Mendekati pukul sepuluh malam aku terbangun untuk mengambil minum. Lalu kulihat aplikasi chat berwarna hijau di handphoneku. Lebih dari 30 notifikasi pesan dan suara panggilan masuk. Agak kaget dan heran. Pelan-pelan kubaca satu per satu pesan yang masuk baik chat pribadi maupun di grup. Jantungku berdetak tak karuan. Ternyata di tempat yang beberapa jam lalu kulalui itu menjadi tempat terjadinya kecelakaan hebat yang menimbulkan banyak korban. Pengajar praktik, fasilitator, teman-teman CGP, rekan guru berbondong-bondong mengirim pesan dan menelepon karena tak kunjung mendapat respons dariku.
Beginikah rasanya mengkhawatirkan dan dikhawatirkan. Aku lalu membalas satu per satu pesan dari mereka. Sungguh masih sangat beruntung aku dilindungi dan dalam kondisi sehat, tentunya masih bisa mengerjakan gempuran tugas dan pekerjaan. Sungguh kita tak bisa menduga, tempat yang tadi sore terlihat baik-baik saja berubah menjadi lautan duka. Semoga korban luka segera diberi kesembuhan, sedangkan korban yang meninggal dunia diterima di tempat yang terbaik. Aamiin
Bringin, 24 September 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga korban luka segera diberi kesembuhan, sedangkan korban yang meninggal dunia diterima di tempat yang terbaik. Aamiin
Aamiin YRA
Alhamdulillah, Allah melindungimu. Silaturahmi dan sedekah menjadi penyelamat pelakunya. Salam kenal.
Alhamdulillah, salam kenal Bapak. Salam literasi