(1) ADA YANG TAK BIASA PAGI ITU
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya, demikian Sukarno, Presiden Republik Indonesia, berucap. Untuk mengenang dan menghormati jasa pahlawan, tiap tahun bulan November, seluruh rakyat Indonesia memperingati hari bersejarah tersebut.
Demikian juga dengan SMAN 1 Kebomas, Gresik. Ada yang tak biasa Senin pagi itu (8/11). Seluruh warga sekolah di SMAN 1 Kebomas (Smanimas) menanti peristiwa spesial di halaman sekolah sejak pukul 06.45. Ada pertunjukan drama kolosal “Semangat Juang 10 November” yang diperankan oleh siswa-siswi Smanimas.
Pementasan drama kolosal “Detik-detik Menjelang 10 November” dengan nuansa yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Acara dibuka dengan tarian, gerak dan lagu-lagu daerah secara bergantian disusul dengan menyanyikan lagu-lagu nasional. Warga sekolahpun seolah-olah berbaur dengan para pemain. Mereka memakai baju adat, baju khas Gresik, baju perjuangan, serta kebaya,.
Hari Pahlawan hendaknya menjadikan tonggak kebangkitan pemuda untuk memacu semangat berkarya dan mencapai keberhasilan. “Pemuda saat ini adalah pemimpin masa depan,” demikian sambutan Ali Imron, Kepala Sekolah Smanimas, yang memberi sambutan di sela-sela acara yang sedang berlangsung.
Tiba-tiba saja di lantai atas gedung Smanimas, berkibar bendera merah putih biru. Segera para pejuang merobek warna biru menjadi warna merah putih. Terdengar dentuman keras dan suara motor meraung-raung. Warga melarian ke sana-kemari untuk menyelamatkan diri.
Para pejuang "arek-arek Suroboyo" melawan tentara Sekutu sampai titik darah penghabisan. Mereka mempertaruhkan harta bahkan nyawa untuk mempertahankan kemerdekaan. Pidato Bung Tomo yang menggelegar membangkitkan semangat mereka. Pertempuan pun tak dapat dihindakan.
Itulah sekelumit pertunjukan yang dipersembahkan oleh siswa-siswi Smanimas. Paduan suara yang mengiringi setiap gerak langkah mereka menambah kesahduan suasana. Acara ditutup dengan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan oleh seluruh warga Smanimas. Pertunjukan tetap mematuhi protokol kesehatan karena masih dalam masa pandemi Covid-19
Khoiruddin Rafi dari kelas XI IPS3 yang berperan sebagai Bung Tomo, tampil dengan suara menggelegar. Begitu pula dengan gerak, tari, dan lagu yang dibawakan oleh para siswa membuat acara ini berbeda dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya. Kolaborasi Ahmad Ali Murtadlo, guru sejarah, Vedrus Dwi Saputra, guru seni tari, Ardita Mega Prasetya, guru seni musik, dan Tri Wahyu, pembimbing paduan suara menyuguhkan pertunjukan yang tak biasa.
Dengan Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021 “Pahlawanku Inspirasiku” bukan hanya sebagai seremonial semata namun sebagai memacu prestasi siswa sebagai pemuda harapan bangsa. Mereka adalah generasi penerus yang mengemban estafet mengisi kemerdekaan ini di segala bidang. Merdeka!

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bunda..Merdeka
Terima kasih, Bu Sofi. Merdeka!
Luar biasa Bu....sukses untuk semuanya...
Terima kasih, Bu. Tetap semangat. Sukses juga untuk jenengan dan Smanic.
Report yang luar biasa. Lama tak berkunjung, salam literasi bu Laili
Saya lama tak menulis, Pak. Ada 1 bulan. Terima kasih atas apresiasinya. Salam literasi.
Luar biasa Bund. Semoga SMAN gresik semakin sukses. Salam sehat sll
Terima kasih, Bunda. Demikian juga dengan sekolah Bunda. Salam sehat selalu.