Laili Rusma

Laili Rusmawaty adalah guru bahasa Indonesia dan pengurus perpustakaan sekolah di SMAN 1 Kebomas Gresik. Korespondensi dapat melalui email lel...

Selengkapnya
Navigasi Web
(210) RASA, RISET, DAN LOGIKA

(210) RASA, RISET, DAN LOGIKA

Kali kedua saya mengikuti webinar yang mendatangkan narasumber Ahmad Fuadi, salah satu penulis favorit saya. Pertama, saat Hari Buku Nasional, 28 Mei 2021 dan hari ini, 11 Agustus 2021. Pertama, saat bedah buku membahas Novel Dayon karya Akmal Nasery Basral dan yang kedua, saat webinar MediaGuru Indonesia yang menghadirkan guru-guru novelis.

Beberapa buku beliau sudah lama bertenger di rak buku. Bahkan saya memiliki video film Negeri Lima Menara. Buku-buku seperti karya beliau menginspirasi banyak orang. Menjadi seseorang yang bermanfaat, itulah tujuan hidup beliau.

Menurut Fuadi, menulis novel yang baik selayaknya mengikuti rasa, melakukan riset (data), dan sesuai dengan logika atau kemasukakalan. Sebuah novel yang ditulis dengan rasa, akan menyentuh pembaca. Rasa yang ada membuat pembaca tergugah bahkan novel yang dibaut bisa menjadi best seller.

Sebuah novel yang baik tidak muncul serta merta, tetapi harus melakukan riset. Ketika menulis Negeri 5 Menara, Fuadi melakukan observasi, kembali ke kampung halaman dengan mencari data-data yang diperlukan untuk menunjang tulisannya. Ia membutuhkan dua tahun untuk menerbitkan buku ini.

Sebuah novel selayaknya sesuai dengan logika (meskipun ada beberapa penulis yang tulisannya sulit dicerna seperti Iwan Simatupang atau Budi Dharma) (mohon dikritik kalau saya keliru). Maksudnya di sini, sesuai dengan fenomena yang ada. Misalnya kita menulis tentang Surabaya. Kita tidak mungkin mengatakan bahwa Tugu Monas terdapat di Surabaya. Begitu kira-kira pemahaman saya.

Bagi saya pribadi, menulis novel sulit juga, laksana menulis karya ilmiah yang sempurna. Dilakukan dengan kesungguhan dan kehati-hatian. Novel dengan bahasa yang mengandung estetika dan etika sulit dilakukan bila tidak kita kaitkan dengan pengetahuan dan pengalaman hidup yang mendalam. Bisa juga dikaitkan dengan sosial budaya serta sejarah. Saya masih ingat ketika mengupas tulisan Kuntowijoyo, penulis, ulama, sekaligus sejarawan dalam skripsi saya. Beliau menulis novel Pasar. Ternyata, novel itu ada kaitannya dengan penelitian beliau tentang pasar. Beberapa artikel ilmiah beliau, mengupas tentang pasar seperti observasi beliau tentang pasar di daerah Philipina.

Saya acungkan jempol untuk guru-guru yang telah membuat novel yang tampil hari ini sebagai narasumber. Apalagi lebih dari satu novel. Wah, luar biasa. Suatu hari, saya ingin membuatnya, namun tidak sekarang atau dalam waktu dekat. Masih mimpi hehe.

Rumahku, 11 Agustus 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

12 Aug
Balas

Terima kasih, Bu.

12 Aug

Keren. Reportase yang lengkap.

11 Aug
Balas

Terima kasih, Pak. Dua jempol untuk Pak Irwanto. Salam literasi.

11 Aug

Energi menulis yang luarbiasa. Terinspirasi sekaligus menginspirasi. Lanjutkan berkarya, Bu.

11 Aug
Balas

Terima kasih, Pak Jamal. salam literasi.

11 Aug

Njenengan sudah Istiqomah dalam menulis, semoga segera terwujud tulisan novelnya. Semangat Bu.. insyaallah bisa..salam sukses

12 Aug
Balas

Terima kasih. Doa yang sama buat jenengan. Salam sukses juga.

12 Aug



search

New Post