(212) HUSNUL KHOTIMAH
Setiap muslim ingin meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Akhir yang baik. Kita sering mendengar ucapan semoga almarhum/almarhumah husnul khotimah ketika ada berita duka. Sungguh, suatu keadaan yang sangat diidamkan namun sulit dalam praktiknya.
Kata orang bijak, hidup dimulai dari usia 40 tahun. Rasullullah diangkat menjadi utusan Allah ketika berusia 40 tahun. Orang menganggap usia ini adalah usia yang matang. Usia menunjukkan seseorang dapat bersikap dewasa.
Makin bertambah usia, apalagi melewati usia 40 tahun, diharapkan seseorang makin baik akhlaknya. Namun, jika dengan bertambahnya usia, makin jauh dari Allah, seseorang akan berakhir dengan buruk atau su'ul khotimah.
Nur Cholis Huda dalam bukunya Rumput Tetangga Tidak Lebih Hijau ( 2012) memberi 5 tanda bahwa seseorang menuju husnul khotimah, yakni
1. Bersyukur. Semakin bertambah umur, selayaknya seseorang makin bersyukur. Seseorang diberi kesempatan oleh Allah untuk menambah kebaikan. Bersyukur karena mendapat nikmat sehat dan panjang umur. Tetapi, bukan panjang umur saja tetapi umur yang membawa berkah. Selalu berbuat baik di mana saja. Tetapi, terkadang, manusia lupa untuk bersyukur. Selalu mengeluh dan tidak menerima apa yang telah Allah berikan padanya. Sikap dewasa dan selalu mendekatkan diri pada Allah menjadi satu kunci agar kita selalu bersyukur dengan apa yang kita alami, baik suka maupun duka
2. Beramal sholeh. Makin tua, makin banyak amal kebaikannya. Ramah dengan siapapun dan bersikap rendah hati. Ia menjadi orang yang dermawan. Ia tahu bahwa harta adalah titipan. Makin dermawan, hartanya makin melimpah seperti yang dijanjikan Allah dalam firmanNya. Demikian dengan tenaganya. Ia kerap membantu orang lain tanpa mengharapkan balasan. Ia ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain.
3 Makin mesra bersama keluarga. Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga. Makin tua, seseorang akan merasakan kehangatan dalam keluarga. Keluarga samawa yang diidamkan terwujud. Inilah tanda-tanda orang tersebut menuju husnul khotimah.
4. Bertobat. Makin tua makin menyadari kesalahannya. Ia berjanji tidak akan mengulang perbuatan dosa yang pernah ia lakukan. Ia pun berhati-hati ketika berhubungan dengan orang lain. Ia menghindari bergosip ria karena mengumbar keburukan orang lain seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. Semoga kita dapat menghidarinya. Ia beristighfar terus-menerus. Ia pun memaafkan kesalahan orang lain yang telah mendholiminya.
5. Ikhlas menjadi seorang muslim. Ikhlas menerima apapun yang terjadi pada dirinya. Ini ada hubungannnya dengan bersyukur. Dengan iklhas dan bersyukur, hati menjadi tentram.
Semoga kita berakhir dengan baik, husnul khotimah dan mengakhiri hidup kita dengan ucapan La ilaha ilallah. Aamiin.
Rumahku, 13 Agustus 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin ya robb. Terima kasih pencerahannya
Sami-sami, Bu Karyani.
Aamiin Allahumma Aamiin
Aamiin. Terima kasih, Bu.