Lailla NQ

Seorang pengajar di SD N 1 Kranji Purwokerto. Senang berteman dan belajar banyak hal. Sedang berproses mematangkan kemampuan menulis di gurusiana. Berbagi manfa...

Selengkapnya
Navigasi Web
FRESHCARE DAN MATA KULIAH BAPAK

FRESHCARE DAN MATA KULIAH BAPAK

"Lala, bapa tumbasna freshcare, anu nggone bapa tiba ngisor lemari"

(Lala bapak belikan freshcare, punya bapak jatuh di bawah lemari)

Suara bapak terdengar sengau dari seberang telepon. Nafasnya berat, seberat rasa inginku menemuinya. Kerudung mana kerudung?

"Mas, bisa antar aku ke rumah bapak, nggak?," tanyaku.

"Sekarang?,"

"Iya, nanti mampir dulu, ya, Mas, ke apotik, ada yang mau kubeli,"

Lalu berangkatlah kami, dan berhentilah di apotik. Di atas etalase ada berjajar beberapa botol madu, parfum body, dan merk minyak angin yang aku cari. Tepat, di sebelah kanan tempatku berdiri.

"Ini, mbak, satu, yang original saja," kataku.

"Nggak pingin nyoba aroma baru, Bu, lebih seger?,"

"Nggak, mbak, " aku menggeleng tersenyum tanda tak mau. Si embaknya pun membalas senyum tanda tak memaksa.

.

Bapak suka apa- apa yang original. Kalau aku bawakan singkong thailand buatanku bapak tidak begitu suka. Walaupun tetap dimakan, tapi aku bisa membedakan betul, mana raut muka MENIKMATI, dan mana raut muka yang MENCOBA MENIKMATI.

Hmmmp, beda!.

Lanjut soal ke rumah bapak.......

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Sampai rumah bapak, aku lihat warung bapak sepi, padahal jalanan rame. Sepanjang trotoar depan rumah penuh dengan penjual makanan. Ada sosis bakar, angkringan, ayam goreng, sate, nasi goreng, dan lain sebagainya.

Tapi warung bapak sepi.

Tidak ada tamu, lengang kulihat.

Melihat kami datang, bapak menyambut dengan senang. Wajahnya sumringah, tapi mata bapak terlihat sangat sembab. Dalam balutan kaos putih, bapakku terlihat sangat tampan.

"Bapa sakittt?," aku to the point.

"Ora, bapa sehat banget, mung flu tok,"

(Tidak , bapak sehat sekali, hanya flu saja)

Bapak, seperti biasa, berbohong.

Padahal badannya panas dan terlihat pucat.

Lalu aku menghampiri bapak yang sedang duduk di meja warung. Bapak sedang menulis. Di depan bapak ada setumpukan buku, ada buku tulis, ada buku tamyiz, dan buku tugas harian, serta buku materi pendamping.

"Bapa lagi kuliah," seloroh bapak bercanda.

Sejak aku kecil, selama hidupku, hanya ada tiga kebiasaan bapak yang sering aku lihat kalau sedang tidak melayani tamu atau pas warung sepi pembeli :

Pertama, kalau tidak MEMBACA, maka bapak MENULIS, dan yang ketiga bapak TIDUR (baca : tertidur).

Bapak sering tertidur di warungnya sendiri karena mengantuk dan kelelahan. Saat aku sering menemani bapak berjualan, beliau selalu menolak jika aku suruh tidur di kamar saja,

"Nggak enak, kan, tidur posisi duduk dengan leher tertekuk seperti itu?," kataku.

Tapi apa jawaban bapak yang selalu kuingat?

"Neng kene bae, nikmat,"

(Di sini saja, nikmat)

Bapak, tidak pernah berubah. Semangatnya belajar tidak pernah surut, bahkan dalam kondisi apapun. Belajar apapun. Koleksi buku bapak lumayan banyak. Tulisan tangan rangkuman bacaan yg beliau baca membuatku malu, aku malas menulis pakai pulpen, tidak telaten.

Bapakku hanya lulusan Sekolah Rakyat (SR). Bukan kyai. Bukan orang penting. Hanya takmir masjid dekat rumah yang selalu dimintai mewakili tetangga sebagai perwakilan keluarga atau saudara dalam hajat yang mereka buat atau saat ada kedukaan. Setiap idul adha bapak harus keliling RT RW dan beberapa sekolah untuk dimintai menyembelih kambing atau sapi. Beliau pemuda desa yang sejak kecil mau saja mengajari juz'amma, mengisi ceramah, mengajari seni qira'ah, dan berjualan bakso dari rumah ke rumah. Pemandangan keseharianku sejak kecil yang sangat indah.

"Sinau kuwe sedawaning urip, bisa aweh manfaat, senajan bisane mung apa"

(Belajar itu sepanjang hidup, selalu memberi manfaat, walaupun kita mampunya hanya sedikit).

Terima kasih, pa. Pelajaran hidup lagi, semoga bapak sehat selalu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin...terima kasih....

24 Dec
Balas

Aamiin. Semoga Bapak selalu sehat. Luar biasa memang orang tua kita. Kita terkadang berat untuk mengikuti jejak beliau karena ada rasa malas yang terkadang menjerat kita.

25 Dec
Balas

Salut dengan semangat bapak. Semoga Allah SWT meridhoinya.

24 Dec
Balas

Semangt bu

25 Dec
Balas



search

New Post