Oleh Lailla NQ

Guru dan Pegiat Literasi

Judul buku: Guru Masa Depan sebagai Agen Perubahan

Penulis: 29 Alumni Sagusabu Kediri

Penerbit: Pustaka Media Guru

Cetakan: I, 2020

Tebal: viii + 180 halaman

Pepatah latin mengatakan, tempora mutantur et nos mutamur in illis (waktu berubah dan kitapun berubah karenanya). Keniscayaan seperti ini pula yang disadari oleh 29 guru hebat Alumni Sagusabu Kediri. Dalam berbagai ulasannya, buku ini mengajak pembaca untuk menyatukan persepsi bahwa, pendidikan adalah milik bersama dan harus diperjuangkan bersama. Sebab, pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia “Education is the most powerfull weapon which you can use to change the world”  (Nelson Mandela).

Buku ini menawarkan berbagai gagasan yang dapat dilakukan guru dalam merespon perubahan tersebut. Melalui pengembangan pembelajaran kontekstual (contextual teaching), guru mampu memaksimalkan peran siswa dalam pembelajaran. Termasuk bagaimana deep learning (pembelajaran yang mendalam) sebagai pembelajaran yang membaurkan antara faktor think, communicate, work, and learn (CTWL), bisa dijadikan satu pilihan tepat seorang guru dalam mengajar. Hal ini dijabarkan secara jelas dan lugas dalam salah satu artikel yang ditulis oleh Sussi Widiastuti (hal 41).

Belum lagi beberapa ulasan menarik tentang kesiapan guru menyongsong hadirnya generasi emas pada tahun 2045. Generasi yang digadang-gadang menjadi impian besar negara Indonesia, terlebih lagi dalam bidang pendidikan. Guru, lagi-lagi diajak untuk terus mampu beradaptasi secara massive di tengah arus disruptif. Dan pada akhirnya, guru mampu mengaktualisasikan diri melalui pengembangan kompetensi guru dalam teknologi digital, penanaman pendidikan karakter, dan perluasan wawasan literasi guru lainnya (hal 178). Beberapa hal inilah yang menjadikan buku ini tepat untuk dijadikan rujukan para guru untuk melahirkan spirit intelektual menuju guru profesional. Sehingga perubahan, sejatinya bukanlah menjadi hambatan, akan tetapi tantangan sekaligus peluang guru untuk pengembangan dirinya.

Namun barangkali akan lebih istimewa jika di dalam penjelasannya dilengkapi dengan beberapa contoh riil implementasinya di sekolah, yang sudah dilakukan oleh penulis. Tentu, agar lebih memberi gambaran bagi pembaca yang memiliki profesi yang sama. Walaupun masih ditemukan beberapa kesalahan pengetikan atau typo dalam penulisannya, namun hal ini tidak menjadi selilit  berarti untuk pembacanya. Buku ini, tetaplah recommended dan istimewa.