Laily Muljati,S.Pd

Guru,SMPN 1 Gondang wetan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hijaunya Rumput Tetangga

Hijaunya Rumput Tetangga

Hijaunya Rumput Tetangga

By : Laily Muljati

Pagi itu, mendadak pak Rahman menerima telepon dari atasannya disuruh ke Jakarta karena ada pertemuan penting dengan salah satu relasi bisnisnya. Ketika itu pak Rahman masih di kantor dan segera pulang untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Rencananya pertemuan itu akan dilaksanakan malam hari. Setelah persiapan selesai pak Rahman berpamitan kepada istrinya, Dik Nia, hari ini saya mau ke Jakarta, tolong jaga anak kita dengan baik selama dua hari saja, saya ada meeting dengan mitra bisnis baru." Daniar menjawab, "Iya mas saya akan jaga anak kita."

Setelah itu pak Rahman minta antar taksi online untuk segera ke Bandara Juanda, sekitar 15 menit pak Rahman ingat akan HP ketika parah ingin menelpon temannya, ternyata pak Rahman ingat bahwa HPnya tertinggal di rumah untuk itu pak rahman meminta kepada sopir taksi agar putar balik ke rumahnya mengambil hp yang tertinggal. Sebab kita tahu bahwa hp itu amatlah penting pada saat ini, tanpa HP kadang-kadang kita tidak bisa mengetahui informasi apa pun. Setiba di rumah pak rahmat tanpa curiga sedikitpun langsung masuk rumahnya, karena pintu dalam keadaan tidak terkunci jadi dia langsung masuk menuju ke kamar utama untuk mengambil HPnya namun betapa terkejutnya pak Rahman ketika membuka pintu kamarnya, ternyata di dalamnya ada istrinya yang sedang tidur ditemani oleh lelaki lain, sontak saja pak Rahman menjerit sekeras mungkin dan langsung keluar dari rumahnya. Kemungkinan pak Rahman terlalu bingung dan pikirannya kalut sampai akhirnya beliau pingsan di depan pintu utamanya.

Secara kebetulan ada pak Santo melihat pak Rahman pingsan maka pak Santo memanggil para tetangga untuk menolong pak Rahman dengan memberikan sedikit minyak kayu putih ke hidungnya dan beberapa orang juga berusaha untuk memijat telapak tangan dan telapak kakinya agar pak Rahman cepat siuman.

Satu jam kemudian pak Rahman akhirnya sadar setelah itu dia langsung mendatangi istrinya dan mentalak istrinya karena istrinya sudah tertangkap basah sedang bercumbu rayu dengan tetangganya dan pak Rahman melihatnya dengan matanya sendiri. Istrinya tega melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan seorang istri terutama di rumahnya sendiri yakni memasukkan lelaki lain dan bercumbu rayu di rumahnya sendiri. Pak Rahman pada akhirnya menceraikan istrinya yang bernama Nia Wulandari.Lalu pak Rahman menyuruh Nia agar keluar dari rumahnya beserta anaknya juga.

Kemudian dia memanggil beberapa orang tukang becak dan siapapun untuk mengambil barang-barang yang berada di kamar tersebut baik itu tempat tidur, springbed, lemari dan seisinya agar dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan kejadian tersebut akhirnya pak Rahman batal untuk ke jakarta tapi atasannya mendesak nya agar beliau bisa mengikutinya sebab meeting juga ditunda keesokan harinya.

Meskipun pikiran pak Rahman lagi galau, beliau terpaksa berangkat ke bandara Juanda untuk mewakili atasan meeting di Jakarta. Setelah menyelesaikan urusannya di Jakarta selama dua hari. Pak Rahman berusaha untuk menenangkan dirinya dan berusaha untuk pasrah dengan kenyataan. Sebelum kejadian tersebut, beberapa orang juga telah menceritakan bahwa istrinya suka dengan lelaki lain tetapi pak Rahman mengabaikan hal tersebut sebab pak Rahman tidak akan percaya bila beliau tidak melihat dengan mata kepala sendiri. Ternyata dengan kejadian tersebut akhirnya pak Rahman sadar bahwa memang istrinya bukanlah wanita yang baik. Mungkin Nia beranggapan bahwa wajah cantiknya bisa dijual dan bisa mendapatkan lelaki yang lebih tampan dan tajir dari suaminya. Beberapa bulan pak Rahman merenung akan peristiwa yang sangat menyedihkan. Pada suatu hari sahabat pak Rahman berusaha mengenalkan seorang wanita berparas cantik, bernama Fenty yang berprofesi sebagai guru dan berjiwa tegas. Sehingga dia akan bisa menjaga kehormatan dan martabat dirinya dari gangguan lelaki jalang.

Tak butuh waktu lama pak Rahman pun segera menikah dengan Fenty Andani yang biasa dipanggil Fenty. Sebetulnya pak Rahman ini adalah anak tunggal yang berasal dari Madura selain itu beliau juga pegawai yang mempunyai jabatan penting di sebuah perusahaan. Tetapi entah mengapa istrinya yang pertama kurang bisa bersyukur dan beralih ke pelukan lelaki lain serta lebih memilih orang lain untuk jadi suaminya.

Setelah menikah dengan Bu guru Fenty hidup pak Rahman sangat bahagia. Apalagi pak Rahman juga memiliki dua anak yakni Doni dan Rita. Keduanya adalah anak yang baik dan berdisiplin jadi pak Rahman tidak was-was lagi menjalankan tugasnya terutama jika harus keluar kota karena istrinya termasuk orang yang taat dan setia. Selain itu Fenty juga mempunyai dedikasi penuh dan bertanggung jawab dalam hidup berumah tangga serta sangat setiap terhadap suaminya.

Namum sayang seiring dengan perjalanan waktu pak Rahman menderita penyakit jantung koroner sebab beliau termasuk pecandu berat rokok, di masa hidupnya, hampir setiap hari menghabiskan satu pak rokok.

Sekitar satu bulan pak Rahman dirawat di rumah sakit dan pada malam hari Jumat, beliau meninggal dalam usia 58 tahun. Isak tangis dari Fenty dan kedua anaknya mengiringi kepergiannya.

Kini bu guru Fenty menjadi seorang janda tapi dia berjanji dalam hatinya bahwa dia akan selalu mengirimkan doa-doa yang terbaik bagi suaminya yang sudah almarhum yang telah menitipkan kedua buah hatinya dan bertekat untuk menjaga dan mendidik anak-anaknya agar bisa meraih apa yang dicita-citakan dan bisa hidup lebih baik.

Pasuruan, 9 Juni 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang mengharu biru.. Salam Bunda

12 Jun
Balas

Makasih atas apresiasinya dan kunjungannya bunda

13 Jun

Keren menewen ceritanya... kisahnya memantik rasa... Sukses selalu

12 Jun
Balas

Makasih atas apresiasinya dan kunjungannya pak

12 Jun

Keren ceritanya, Bu. Salam sukses selalu.

11 Jun
Balas

Makasih atas apresiasinya dan kunjungannya

11 Jun

Seperti kisah nyata ya bun

10 Jun
Balas

Memang benar bunda,dari temanku yang curhat, dan hampir semua cerpen saya nyata yang ada dilingkungan sekitar, makasih sudah berkunjung bunda

10 Jun

Kisah yang mengharukan. Salam sukses selalu buat Bunda.

11 Jun
Balas

Makasih atas apresiasinya bunda

11 Jun

Itulah bund bila kita hidup mengandalkn harta dan kepuasan duniawi. Menginspirafi sekali kisahnya bind. Sehat selalu

10 Jun
Balas

Ya,bunda makasih atas apresiasinya dan kunjungannya

10 Jun

Itulah bund bila kita hidup mengandalkn harta dan kepuasan duniawi. Menginspirafi sekali kisahnya bind. Sehat selalu

10 Jun
Balas

Alhamdulillah sudah tayang, terim kasih admin gurusiana

09 Jun
Balas

ada pesan yang dapat di sampaikan, terimakasih bun

09 Jul
Balas

Terima kasih atas kunjungan pak

11 Jul

Ya Ibu miris ceritanya. Semoga bukan kenyataan bun

10 Jun
Balas

Tapi itu fakta bunda,semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua,Aamiin

10 Jun



search

New Post