Namaku Beny

By : Laily Muljati

Melihat judul itu kita teringat akan sebuah lagu dari "Iwan fals" penyanyi legendaris dari Indonesia yang berjudul Bento dimana isi lagu tersebut diantaranya ada ungkapan "Namaku Bento, sekali lirik oke sajalah" karena kisah ini sama persis dengan lagu tersebut.

Ya Beny Prambudi biasa dipanggil Beny, lelaki tampan dengan postur tubuhnya yang tinggi, tegap berkulit bersih, sehingga layak banyak gadis perawan yang tergila-gila padanya. Namun Beny pada akhirnya memilih Tiara sebagai istrinya.Tiara adalah gadis yang berasal dari Situbondo. Pernikahan itu di laksanakan dengan cukup meriah. Banyak teman dan kerabatnya yang menghadiri pesta pernikahannya.

Tiga bulan setelah pernikahan, Tiara positif hamil dan Beni pun semakin mencintai istrinya, Ketika memasuki usia kehamilan yang 3 dan 7 bulan, bayi yang ada dalam kandungan diadakan acara "Neloni" dan "Mitoni" dengan harapan agar ibu dan jabang bayi selamat. Tepat memasuki 9 bulan 3 hari usia kandungan, bayi tersebut lahir dengan selamat berjenis kelamin wanita tentunya bayi ini sangat cantik sekali sebab ayahnya tampan begitu juga dengan ibunya yang cantik. Bayi cantik ini diberi nama Sandra Saraswati.

Tapi dasar Beny termasuk tipe lelaki pemalas yang hanya mengandalkan jerih payah sang istri dan kiriman dari orang tuanya maka Tiara pada akhirnya menyerah dan meminta Beny untuk menceraikan dirinya. Tiara sudah tidak sanggup lagi menghadapi Beny yang ringan tangan, pemalas dan suka main perempuan. Sandra putrinya diasuh oleh neneknya yang berada di Tosari dekat dengan gunung Bromo, sedangkan Tiara kembali ke kota kelahirannya,Situbondo.

Tanpa memakan waktu cukup lama Beny sudah menemukan tambatan hatinya pada seorang gadis bernama Wulandari, setelah melamar Wulan , satu bulan kemudian mereka melangsungkan pernikahan itu dengan anak gadis cantik berasal dari Bali. Kehidupan di Bali pun tidak begitu mulus meskipun Beni sudah memiliki dua putri cantik bernama Rani dan Rina. Sama dengan kasus istri pertamanya, Wulan pada akhirnya juga menyerah pada nasibnya, sebab Beni suaminya tidak pernah menafkahi dirinya dan anak-anaknya selain itu Beni juga suka main tangan.

Beni mau tidak mau akhirnya menceraikan Wulandari dan meninggalkan kedua putri cantiknya dan kembali ke pulau Jawa. Dasar tampan Benny, banyak wanita yang mencintainya. Lalu Beni memutuskan untuk memilih Yanti sebagai istri barunya. Pernikahan ini berlangsung tidak terlalu mewah sebab orang tua Beni sudah merasa capek dalam membiayai pernikahannya yang ketiga kalinya. Dalam pernikahan ini lagi Beni memiliki 1 anak perempuan bernama Yuyun. Sayang perjalann pernikahan ini pun tidak berlangsung lama kurang lebih 3 tahun. Yanti meminta cerai sebab dia merasa tidak ada kecocokan lagi dengan Beni yang memang tidak mau bekerja, hanya menggantungkan kerja keras istrinya.

Bukan Beni si tampan jika tidak bisa menahlukkan hati seorang wanita. Banyak wanita yang mengejarnya sampai akhirnya Beni melabuhkan tambatan hatinya dengan janda berparas cantik bernama Wahyuni dalam pernikahan ini pun Beni dikaruniai seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Meski Beni sudah berkeluarga tapi Beni sangat mudah bergaul terutama dengan wanita, senyuman dan lirikan matanya adalah senjata yang sangat ampuh untuk menggoda para gadis dan janda-janda muda untuk tertarik padanya. Ada seorang janda yang terpikat oleh Beni bernama Mamik, dia adalah seorang penjahit baju jadi tak heran kadang-kadang Beni membantunya untuk memasang alat kancing pada baju-baju jahitan Mamik, namun naas pada suatu hari ketika dia membantu Mamik memasang kancing pada sebuah baju ternyata tangannya tertancap oleh jarum tajam sampai jarum itu putus Beni berusaha untuk mencabutnya namun semakin dia berusaha menariknya semakin masuk jarum itu ke dalam daging tanganny. Karena merasa kesakitan akhirnya Beni pun diantar oleh Mamik ke Puskesmas. Dokter memeriksanya dan Beni menjalani operasi kecil anehnya tidak ditemukan potongan jarum tajam tersebut akhirnya Beni pun pulang di rumahnya ketika di tanya istrinya Beni berbohong bahwa ia tertusuk batang bambu di belakang rumah. Selama kurang lebih 3 hari tangan Beni membengkak dan rasa sakitnya semakin menjadi-jadi sampai akhirnya Beni menelpon orang tuanya agar bisa mengirimkan uang untuk untuk mengobati penyakitnya ternyata setelah di antar ke rumah sakit yang lebih besar dan di rontgen segera terlihat potongan jarum tersebut. Maka operasi pengambilan sisa jarum yang menancap di tangannya. Dan operasi ini berhasil mengangkat potongan jarum. Semoga dengan kejadian ini Beni menjadi sadar akan kelakuannya yang sudah beberapa kali mengkhianati para istrinya dan tidak bertanggung jawab akan pernikahannya.

Pasuruan, 08 Juni 2021