Laily Ulfah

Alumni IKIP MALANG. Sekarang Menjadi Guru di SMAN 3 Pamekasan Madura...

Selengkapnya
Navigasi Web
LAYU SEBELUM BERKEMBANG

LAYU SEBELUM BERKEMBANG

#Tantangan Menulis Hari Ke-120

//

Beriring mengayun langkah seirama gerak menuju cita di bawah teduh naung cemara

Teranyam kisah tanpa bentuk terhampar di sudut balairung biru

Tipisnya sekat memikat keping setingkat mengangkat harap

Setangkup niat berpadu pudarkan senoktah ragu

//

Waktu bentangkan jarak melempar hasrat yang harus lepas pada hasut

Belum sempat hati mengungkap pendar Pelangi yang mengedip selaras kasih

Deru gemuruh badai hempaskan deret janji hingga bulir kembang layu sebelum berkembang

Tinggallah diri rapuh, runtuh lari menjauh membawa luka menganga dengan rasa yang tak sempat terkatakan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tanpa kata, menghayati diksi yang selalu memukau ini. Keren adik cantik

27 Oct
Balas

Terima kasih Mbak cantik

27 Oct

Puisi nan menawan. Sehat dan sukses selalu bucantik

27 Oct
Balas

Terima kasih kunjungan dan doanya Bun

27 Oct

waw keren puisinya, salam sukses selalu

27 Oct
Balas

Terima kasih Bunda cantik

27 Oct

Puisi yg keren Bun... Kesedihan yg dalam.

27 Oct
Balas

Terima kasih Bunda manis

27 Oct

Berbicara puisi akan berbicara banyak hal bagian dari puisi itu sendiri dan tentang kecerdasan penulis. Puisi tidak selalu mengedepankan kecanggihan berbahasa, yang masuk dalam golongan unsur ekstrinsik, sehingga lupa kepada hal-hal yang berkaitan dengan kebatinan, yang kerap dikelompokkan sebagai unsur intrinsik. Terkadang banyak yang terjebak dalam keindahan kata sehingga tidak nampak ruh dari puisi itu. Terlepas dari itu semua hanya pembaca yang dapat mengapresiasi hasil sebuah karya, entah penilaiannya seperti apa, tidak perlu dipikirkan. Penulis tetap semangat menulis dan berkarya, biarlah puisi itu menemukan jalannya yang merdeka. Kereen bunda...sehat dan sukses selalu. Salam

27 Oct
Balas

Apresiasi yang luar biasa. Adabtambahan ilmu. Semoga bermanfaat. Terima kasih Pak Khalid

27 Oct

Luar biasa ibu sayang... Puisinya indah dan berkesan.. Menawan hati.. Salam santun ibu cantik yang super... Sukses selalu

27 Oct
Balas

Terima kasih Bunda Manis, apresiasinya luar biasa. Salam santun

27 Oct

Luar biasa Bu puisinya..indahnya ..salam sukses selalu ya Bu

27 Oct
Balas

Terima kasih Bunda Erida

27 Oct

Keren puisinya tretan, salam sukses selalu

27 Oct
Balas

Mator sakalangkong tretan

27 Oct

Subhanallah keren banget pujangga, luar biasa goresanmu sahabat seperjuangan ku di gurusianer, salam literasi kawan mari kita saling berkunjung

27 Oct
Balas

Terima kasih Bapak Apresiasinya membuat saya makin semangat menulis.

27 Oct

Semangat...Sukses Selalu

27 Oct
Balas

Terima kasih Pak Sucipto. Senang sekali dapat kunjungan penulis hebat

27 Oct



search

New Post