LAYU SEBELUM BERKEMBANG
#Tantangan Menulis Hari Ke-120
//
Beriring mengayun langkah seirama gerak menuju cita di bawah teduh naung cemara
Teranyam kisah tanpa bentuk terhampar di sudut balairung biru
Tipisnya sekat memikat keping setingkat mengangkat harap
Setangkup niat berpadu pudarkan senoktah ragu
//
Waktu bentangkan jarak melempar hasrat yang harus lepas pada hasut
Belum sempat hati mengungkap pendar Pelangi yang mengedip selaras kasih
Deru gemuruh badai hempaskan deret janji hingga bulir kembang layu sebelum berkembang
Tinggallah diri rapuh, runtuh lari menjauh membawa luka menganga dengan rasa yang tak sempat terkatakan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tanpa kata, menghayati diksi yang selalu memukau ini. Keren adik cantik
Terima kasih Mbak cantik
Puisi nan menawan. Sehat dan sukses selalu bucantik
Terima kasih kunjungan dan doanya Bun
waw keren puisinya, salam sukses selalu
Terima kasih Bunda cantik
Puisi yg keren Bun... Kesedihan yg dalam.
Terima kasih Bunda manis
Berbicara puisi akan berbicara banyak hal bagian dari puisi itu sendiri dan tentang kecerdasan penulis. Puisi tidak selalu mengedepankan kecanggihan berbahasa, yang masuk dalam golongan unsur ekstrinsik, sehingga lupa kepada hal-hal yang berkaitan dengan kebatinan, yang kerap dikelompokkan sebagai unsur intrinsik. Terkadang banyak yang terjebak dalam keindahan kata sehingga tidak nampak ruh dari puisi itu. Terlepas dari itu semua hanya pembaca yang dapat mengapresiasi hasil sebuah karya, entah penilaiannya seperti apa, tidak perlu dipikirkan. Penulis tetap semangat menulis dan berkarya, biarlah puisi itu menemukan jalannya yang merdeka. Kereen bunda...sehat dan sukses selalu. Salam
Apresiasi yang luar biasa. Adabtambahan ilmu. Semoga bermanfaat. Terima kasih Pak Khalid
Luar biasa ibu sayang... Puisinya indah dan berkesan.. Menawan hati.. Salam santun ibu cantik yang super... Sukses selalu
Terima kasih Bunda Manis, apresiasinya luar biasa. Salam santun
Luar biasa Bu puisinya..indahnya ..salam sukses selalu ya Bu
Terima kasih Bunda Erida
Keren puisinya tretan, salam sukses selalu
Mator sakalangkong tretan
Subhanallah keren banget pujangga, luar biasa goresanmu sahabat seperjuangan ku di gurusianer, salam literasi kawan mari kita saling berkunjung
Terima kasih Bapak Apresiasinya membuat saya makin semangat menulis.
Semangat...Sukses Selalu
Terima kasih Pak Sucipto. Senang sekali dapat kunjungan penulis hebat