#REMIDI

#90

Lab biologi di pojok sekolah terdengar ramai dengan suara anak-anak yang melakukan praktikum untuk persiapan lomba karya tulis ilmiah. Edo duduk berkonsetrasi pada sebuah mikroskop. Beberapa kali Edo terlihat mengusap keringat di pelipisnya, padahal suasana lab biologi begitu sejuk dengan pengaturan AC pada suhu 160 C. Anita yang membantu di samping Edo sesekali menimpali celoteh teman-teman lainnya.

Hari menjelang senja. Anak-anak masih asyik dengan pekerjaan masing-masing hingga guru pembimbing mengingatka mereka untuk menyudahi pekerjaannya dan melanjutkannya lagi besok sore. Edo mulai berkemas dan mencatat hasil dari pengamatannya di mikroskop. Anita mengelap meja dan membuang ke tempat sampah sisa bahan yang tercecer di meja. Setelah beranjak dari tempat sampah Anita mematut diri bercermin pada cermin di pojok ruang lab dan membetulkan jilbab hijaunya yang kurang rapi. Dengan tersenyum Anita masih asyik bercermin sambil menggumam mendendangkan lagu kesukaannya, seruling senja.

Merasa puas bercermin Anita berniat memutar badannya menuju teman-temannya. Tapi ternyata ruangan sudah kosong. Hanya tersisa Edo yang tanpa ekspresi duduk menghadap cermin. Anita tersenyum dan mengajak Edo pulang. Yang diajak tanpa reaksi. Anita mengulang Kembali ajakannya. Edo tetap tidak menjawab. Hanya jarinya yang menunjuk pada cermin. Anita secara reflek mengikuti arah yang ditunjuk Edo. Betapa terkejutnya Anita ketika dilihatnya ada bayangan Edo yang menggantung pada seutas tali di tengah ruangan itu dengan memegang seruling. Anita tak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Hanya saja sempat terdengar bisik-bisik kalau Edo dirawat di kamar sebelah tempat Anita dirawat karena terjatuh saat menyelamatkan Anita.