RASA PENASARAN
#Tantangan Menulisgurusiana hari Ke 86
RASA PENASARAN
Hari ini aku tidak balik kesekolah, karna ibu kulihat tidak bisa ditinggalkan. Ibu kami pindahkan ke kamar depan yang lebih besar. Jadi kalo keluarga datang bisa banyak di dalam kamar.
Ketika kami semua berkumpul dan tepatnya pukul 16.00 lebih berapanya aku lupa yang jelas setelah aku shoalat ashar ibuku pergi meninggalkan kami ke pangkuan Illahi. Aku betul-betul shok.
Tiga hari setelah kepergian ibu aku kembali kesekolah. Kulihat jejak kaki tersebut masih ada walaupun masih samar-samar. Siswa menyambutku dengan gembira. Walaupun mereka super duper bandelnya.
Tapi mereka memiliki rasa kasih sayang yang kuat. Di bandingkan dengan siswaku saat sekarang. Walaupun sikap mereka baik, tapi rasa-rasa yang ada dalam diri mereka sangat kurang sekali. Kalo bagi orang Minang namanya kok lah abih raso jo pareso, maka tidak ada malu dalam diri kita lagi. Begitulah anak zaman sekarang.
*****
Sewaktu ku memasuki ruang guru teman-teman berbisik-bisik di depan ku lihat ngak seperti biasanya.
“Ada apa ini Nofel” Kataku kepada guru kelas satu.
“Kok bisisk-bisik” Kataku sembari memandang ke arah teman-teman
“Ngak ada apa-apa bu” Kata Nofel.
“Ah itu Cuma perasaan ibu saja, karna ibu baru mengalami musibah” Kata Nofel sembari melihat ke arahku Aku makin curiga ada apa ini ya, batinku.
Ku lihat siswa sudah normal seperti tidak ada kejadian apa-apa. Dan kulihat juga dinding kelas masih ada bekas jejak kaki.
“Kenapa jejak kakinya masih ada”Kataku kepada siswa.
“Kenapa tidak di bersihkan?” Kataku lagi.
“Udah kami bersihkan bu” Kata jefri. “Ya begitu bisanya ya, kami ngak tahan dengan bau anyir nya” Kata siswaku serempak.
“Ya udah ngak apa-apa kataku yang penting sekarang ngak bau anyir lagi.
*****
“Bu ada misteri apa bu, kenapa lokal ku seperti ini” Katakku kepada kepala sekolah di saat jam pulang.
“Ah ngak ada apa-apa” Kata beliau. “Itu hanya kebetulan saja” Sambil melihat kepadaku.
Beliau tidak mau memberikan informasinya kepadaku. Seperti ada sesuatu yang di sembunyikan dari diriku.
Aku jadi penasaran. Setelah kutanya satu persatu ke teman-teman sekolah ngak ada seorangpun yang memberikan informasinya kepadaku. Begitu juga dengan siswa ku. Mereka seolah-olah tidak mengalami kejadian apa-apa. Rasa penasaranku bertambah kuat.
Akhirnya kepala sekolahku memasuki masa pensiunnya kembali ku bertanya tentang jejak kaki di dinding kelasku. Lagi-lagi ku tak menemukan hasilnya, nihil.
Sampai saat sekarang aku tidak mengetahui misteri apa yang terjadi 8 tahun yang lalu, tidak bisa ku ungkapkan sampai saat sekarang. Mereka masih menyembuyikannya dari diriku.
“ Apakah semuanya ini ada hubungannya dengan diriku”? Ah itu hanya mitos batinku. Secara kebetulan dalam waktu yang bersamaan ibuku drop dan akhirnya meninggalkan kami semua. Apa iya... ah aku ngak percaya semuanya itu. Bagaimana dengan para pembaca apa iya ada hubungannya dengan diriku?
Kota Bingkuang 8 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
aduh serem
makasih bun udah singgah
nggak ada hubungannya dgn ibu tuh..semua sdh ketetapan Allah SWT..apik ceritanya...semua jg hampir sama
Aku juga penasaran dengan cerita ini,apa ya?
Lalu apa ya bu itu ?
Saya juga penasaran, apa iya, Bu?
iya beneran ko sampai saat sekarang belum terpecahkan
Saya juga penasaran, apa iya, Bu?
MAKASIH ADMIN DAN ADIMNAH MOGA SEHAT SELALU DAN BEKERJANYA TAMBAH SEMANGAT
Keren buk
Aduh...bergidik jadinya...
ya begitulah keadaan sekolah kami bu
Jadi penasaran... Mantap