Aku Menang
30 hari telah berlalu. Berusaha komitmen menulis setiap hari. Dihantui rasa was-was. Akankah dapat memenuhi tantangan ini? Akan seperti apakah tulisanku sebulan ini? Dengan mengucap bismillah. Dimulailah mengikuti tantangan ini. Tantangan 30 hari menulis Gurusiana. Mengingat diri baru belajar menulis. Sempat mundur sebulan dari rencana semula. Namun ucap syukur tiada terkira. Akhirnya terlewati sudah duapuluh empat jam kali 30 hari.
Berbekal outline tujuh hari berturut-turut yang kutulis di buku biru kecil ukuran A5. Sebagai antisipasi kala ide tak muncul. Namun kenyataannya, catatan tinggal catatan. Tulisan yang tayang berbeda.
Suka duka mewarnai perjalanan tantangan ini. Seharian berjibun dengan rutinitas multi peran. Baik peran domestik ataupun peran sosial. Lelah fisik dan pikiran. Bantal nampak dipelupuk mata. Tapi pikiran masih ingin memenuhi tantangan. “Aku harus menang! Aku harus menang !” Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Ide menulis belum muncul. Plus “iklan” bocil belum tidur. Buka-buka file adakah tulisan layak dipublikasikan? Apapun itu. Entah puisi, curahan perasaan atau apapun. Yang penting bisa tayang satu artikel. He.. he.. ini tak layak ditiru ya!
Jika tidak ada satu file pun layak dipublikasikan. Mengingat-ingat aktifitas seharian. Dari mengajar sampai mengasuh anak di rumah. Tulis saja. Apa yang ada dipikiran. Salurkan lewat ketukan jemari di atas keyboard laptop. Tada… jadilah tulisan.
Ada kalanya buka buku untuk mencari ide tulisan. Namun tak selalu berbuah tulisan. Pernah dapat saran dari teman. Menonton film inspirasi. Tuliskan sinopsisnya. Jadilah tulisan. Nonton tetap nonton. Karena filmnya sedih, menangis disepanjang tayangan film. Ujung-ujungnya sakit kepala. Tak jadilah buat sinopsisnya.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya. Iman, Islam, kesehatan dan berjuta-juta nikmat-Nya. Takkan mungkin dapat melalui tantangan 30 hari menulis ini tanpa pertolongan-Mu. Pun shalawat salam tetap tercurah kepada idola sepanjang masa Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan ummat-Nya.
Terima kasih Ibu dan almarhum Bapak. Tanpa doa-doa Beliau, takkan sampai aku di titik ini. Terima kasih pacar halalku. Maafkan aku kala terlalu banyak mimpi-mimpiku. Terima kasih kesayangan mamah,”kamulah salah satu sumber tulisan tiga puluh hari ini”.
Semoga tetap istiqomah menulis. Belajar menjadi lebih baik lagi. Dapat menulis di awal hari.
Lasmi Ningsih
Tangerang, 30 November 2020
#Tantangan_30_hari_Menulis_Hari_ke_30
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar