Anak ibarat kertas putih. Orang tualah yang memberi warna Jika kita ingin anak kita suka membaca. Dari dalam kandungan sering kita bacakan buku. Sambil diajak berbicara. Bahkan setiap aktifitas kita. Kita bicarakan kepada anak.

Ketika anak sudah lahir, Kami membiasakan membacakan buku sebelum tidur. Karena baru punya anak satu dan belum punya stok buku bacaan yang cocok untuk anak. Pertama kami membacakan buku Siroh Nabi untuk dewasa. Maafkan Mamah, ya Mas.

Alhamdulillah ketemu tetangga baik hati yang punya buku siroh Nabi fersi anak-anak. Kami dipinjami selama satu tahun. Maklumlah karena ada hal yang lebih penting jadi belum bisa membeli. Karena harganya lumayan mahal. Namun sebanding dengan manfaatnya. Ingin mengenalkan idola pertama adalah Rosul Muhammad SAW. Jadilah selama satu tahun pertama Fatih mendengarkan Siroh Nabi buku satu yang diulang-ulang. Tetangga sempat menawarkan meminjami lagi buku ke duanya. Namun malu.

Puji syukur kepada Allah SWT di tahun kedua, Allah memberikan kemudahan rejeki. Kami dapat ikut arisan buku Siroh Muhammad Teladanku. Berisi 18 jilid edisi hard cover yang lumayan mahal. Bagi sebagian orang mungkin saying uang. Namun bagi kami, mahal sebanding dengan manfaat yang diperoleh.

Seiring berjalannya waktu, ketika usia Mas Fatih dua tahun, kami tetap rutin membacakan siroh Nabi. Namun sudah ada inetraksi dua arah. Karena siroh disertai gambar ilustrasi yang menarik. Kadang kala apa yang dibacakan tak sesuai dengan bukunya. Gambar apa yang ingin dilihat anak dan kami melakukan improvisasi dari gambar itu.

Karena setahun pertama kami membacakan buku jilid 1. Mas fatih suka dengan gambar patung. Bertanya ini dan itu. Kami berimprovisasi mengenalkan aqidah dari gambar patung tersebut. Ketika Mas Fatih menanyakan gambar langit, kita kenalkan warna langit biru, yang menciptakan langit Allah. Mengenalkan Sang Maha Pencipta alam semesta. Tak lain adalah Allah SWT.

Saking senangnya Mas Fatih dengan buku Siroh Nabi. Setiap hari dibuka. Dilihat gambarnya. Pun mamah harus bersabar ketika banyak buku yang sobek. Marahkah kita ketika buku disobek? Bagi saya dan suami, ketika buku disobek selagi masih bisa dilem atau disambung lagi. Itu tak menjadi masalah. Yang penting anak suka pegang buku. Awalnya mungkin suka dengan gambar. Terus menerus dikenalkan dan dibiasakan .Semoga mimpi Mamah dan Ayah agar Mas Fatih kecanduan membaca terkabul. Aamiin

Menurut DR.Aisyah Dahlan ternyata membiasakan anak dibacakan buku atau didongengkan meningkatkan kecerdasan anak. Karena sel-sel positif dalam otak anak dirangsang terus menerus.

Lasmi Ningsih

3 Nopember 2020

# Tantangan Hari ke-3