Asyiknya Belajar Proyek Saat PJJ
Tepat pukul 08.30 kubuka grup whatsapp kelas 6A. Menyapa anak dengan salam serta menanyakan kabar. Tak lupa memohonkan doa agar anak-anak dan keluarga selalu dalam keadaan sehat. Berdoa sebelum belajar. Meminta anak mengirimkan symbol untuk mewakili suasana hati anak-anak sebelum belajar. Hampir semua anak menuliskan, “ Ibu kapan kita belajar di sekolah? Aku kangen bu Guru dan teman-teman.” Jadilah sesi curahan hati disertai motivasi. Memberikan pengertian pentingnya social distancing, disiplin menggunaka masker dan efek Covid jika kita tidak disiplin. Dengan berat hati akhirnya anak-anak pun menerima belajar dari rumah ini.
Sebelum masuk materi pembelajaran. Selalu kuawali dengan bertanya, “ Siapa yang hari ini sholat subuh? Atau siapa yang kemarin sholat lima waktu? “ Setiap anak menjawab beragam. Kemudian kulemparkan pertanyaan,” Apakah anak-anak ingin pandemic covid-19 ini cepat berakhir? Minta kepada Allah SWT setelah sholat lima waktu. Mau? “
Kemudian pembelajaran selanjutnya dimulai dengan ,” Anak-anak, siapa yang pernah makan cilok? Satu persatu anak menjawab. Ada yang bilang pernah makan, pernah membuat, da nada juga yang berkata tidak suka. “ Bagaiman jika kita buat proyek membuat makanan kesukaanmu? “ Hampir 90 % wanita merespon positif.
Jadilah diskusi asyik di kelas daring. Dari menentukan teman kolaborasi, jenis makanan yang akan dibuat, sampai harga bahan yang dibutuhkan. Dan yang tak ketinggalan, menentukan kapan membuatnya. Serta cara melaporkan hasil proyek.
Aku membebaskan jenis makanan yang akan dibuat anak-anak. Hanya berpesan,” Buatlah makanan yang mudah, murah dan bisa dibuat sendiri ! ”. Jangka waktu pembuatan satu minggu. Menuliskan bahan yang digunakan beserta harganya. Langkah-langkah membuatnya pun harus laporkan . Baik berbentuk foto/video dan secara tertulis.
Pembelajaran berbasis proyek atau “Project Based Learning” mengajarkan siswa mengambil keputusan, kreatif, inovatif dan kolaboratif. Mungkin pada awalnya mereka membuat proyek karena dinilai bu guru. Jika pembelajaran semacam ini sering dilakukan bukan tidak mengkin menjadi suatu kebiasaan. Kemudian guru memotivasi siswa menjual hasil proyeknya kepada orang lain. Maka sejatinya pembelajran berbasis proyek mengajarkan siswa menjadi wiraswasta sukses di masa yang akan datang.
Pembelajaran proyek adalah pembelaran tematik. Satu proyek terdapat muatan pelajaran PKN, Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan SBK. Ketika siswa berkolaborasi, siswa belajar sila kedua Pancasila. Siswa menuliskan langkah-langkah membuat proyek adalah pembelajaran bahasa Indonesia. Siswa membuat makanan khas daerah dan berani menjual kepada orang lain adalah pembelajaran IPS.
Lasmi Ningsih
Tangerang, 13 November 2020
#Tantangan Menulis Hari Ke-13
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren, mencetak wirausaha muda. salam sukses Ibu