Kala masa normal demikian mudah kita membiasakan literasi di sekolah. Bisa dengan membiasakan 15 menit membaca buku cerita sebelum belajar. Menyediakan pojok baca di kelas. Sudut bacaan di sekolah. Selain itu literasi dapat difariasikan dengan storytelling baik oleh guru atau siswa kelas tinggi. Namun

Ketika pandemi covid-19 hal di atas tidak bisa dilakukan. Guru dan sekolah harus lebih kreatif memberikan alternatif bacaan kepada siswa. Karena tidak semua siswa mempunyai stok buku cerita di rumah. Guru dapat mengirimkan link blog yang berisi cerita anak atau komik. Selain itu guru dapat membacakan cerita anak dikirim lewat whatsapp. Selain itu guru juga bisa menggunakan aplikasi podcast.

Setelah anak membaca atau mendengar cerita anak. Siswa diminta menuliskan kembali cerita tersebut. Dimulai dari siswa menjawab pertanyaan. Apa yang kamu dengar? Siapa nama tokoh yang kamu baca? Bagaimana sifatnya? Andai kamu jadi tokoh itu, apa yang kamu lakukan? Sikap apa yang bisa kamu teladani?

Agar anak lebih terasah kemampuan berbicara. Siswa diminta membacakan kesimpulan cerita yang sudah dibuat. Untuk tahap awal, anak-anak masih banyak mengutip kaliamt di dalam cerita. Dengan pembiasaan terus menerus, kosa kata anak meningkat. Dan siswa dapat membuat kesimpulan cerita dengan bahasa sendiri.

Alternatif lain untuk membiasakan literasi di masa pandemi. Siswa diminta menuliskan aktifitas sehari dari bangun tidur sampai mau tidur kembali. Kemudian dibacakan kembali. Dengan meminta bantuan orang tua, aktifitas membaca ini bisa direkam suaranya atau di videokan.

Sebagai bentuk apresiasi kepada siswa. Guru dapat mengunggah hasil karya anak di media sosial. Baik facebook, youtube, blog sekolah ataupun instagarm. Ini akan memotivasi anak untuk melakukan hal yang sama. Jadi pandemi bukan halangan untuk membiasakan literasi di sekolah.

Sumber gambar :https://bundaliterasi.indramrayukab.go.id/literasi-sekolah/

Lasmi Ningsih

Tangerang, 7 Desember 2020

#Tantangan_60Hari_Menulis_Hari_ke-37