Mengajarkan Huruf Hijaiyah Pada Anak 3 Tahun
Mempunyai anak yang sholih apalagi hafidz Al Quran adalah impian setiap orang tua. Bagi ibu yang bekerja di rumah bisa sepanjang hari mendampingi buah hati belajar atau menghafal Al Quran. Namun lain halnya bagi ibu bekerja. Berangkat pagi pulang minimal pukul 15.00 WIB.
Ada seribu cara untuk mewujudkan mimpi. Tergantung dari usaha maksmial yang kita upayakan untuk meraihnya. Teringa pepatah” Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya!” Anak-anak kita yang lahir di atas tahun 2000 adalah generasi milenial. Generasi yang sejak napas pertama dihembuskan di dunia sudah menghirup teknologi. “ Alhamdulillah telah lahir putra kami pada har ini jam segini. “ menghiasi status whatsapp, facebook, intagram dan media sosial lainya.
Seiring pertumbuhan buah hati kita selalu terekam di jejak digital media sosial kita. Dengan demikian kitapun sebagai orang tua harus melek teknologi. Salah satunya adalah menyediakan media pembelajaran digital yang menarik untuk anak kita.
Pernah suatu hari saya membelikan buku iqro untuk anak saya. Titip ke yang mengasuh, disela-sela bermain tolong ajarkan huruf hijaiyah dari iqro. Ketika pulang mengajar, bibi berkata, “ Anaknya tidak mau belajar iqro, bu. Malah dicorat-coret atau di robek bukunya.” Akhirnya saya unduh film kartun Diva dan Pupus Kanopus dari Kastari Animation tentang belajar huruf hijaiyah.
Satu yang sangat saya sukai dari film ini adalah mengenalkan huruf hijaiyah sambil bercerita. Selain itu setiap huruf hijaiyah dikenalkan dengan mengasosiasikan dengan benda-benda yang mudah dipahami anak. Satu film mengajarkan huruf hijaiyah, mengasosiasikan benda dan kosa-kata. Semakin sering anak melihat film ini, lama kelamaan anak hafal perkata ucapan Diva dan Pupus Kanopus dalam film tersebut.
Mengapa kita harus mengunduh film atau apapun tayangan untuk anak kita? Tak lain untuk menghindari kecanduan anak. Jika kita memberikan tontonan online di youtube, dapat dipastikan anak akan minta melihat ini dan itu. Sesuai apa yang tampak di laman beranda youtube kita. Karena anak cenderung penasaran akan hal yang baru. Rasa tak puas anak jika menonton satu film. Jika ini terus berulang anak akan kecanduan. Jangan karena dalih anak rewel jika tidak nonton online. Kita kalah dengan anak.
Ada kalanya kita beri kesempatan anak nonton online. Dengan catatan tak lebih dari 1 atau dua jenis tayangan. Kita amati tontonan yang disukai anak. Kemudian kita unduh tayangan tersebut. Jika anak suka maian mobil-mobilan seperti truk, mobil molen, forklift. Kita kombinasikan tayangan tersebut dengan mengisi suara surat dalam Al Quran. Hal ini bisa kita lakukan dengan edit video. Hilangkan suara aslinya, isi dengan surat-surat dalam Al Quran yang ingin dihafal anak. Satu sisi anak suka melihat visual mobil-mobilan. Sisi lain telinganya akrab dengan ayat-ayat Al Quran.
Mungkin anak usia tiga tahun belum sempurna melafalkan ayat Al Quran yang didengar. Namun memori otaknya akan merekam apa yang didengarnya. Jadi jangan heran jika nanti anak kita usia 5 tahun sudah hafal surat-surat dalam Al Quran yang kita perdengarkan setiap hari. Insya Allah. Selamat mencoba!.
Lasmi Ningsih
Tangerang, 18 November 2020
#Tantangan_30hari_Menulis Hari ke-18
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen parentingnya, Bunda. Salam literasi
Terimakasih Bu, sangat menginspirasi buat saya yang memiliki anak2 usia PAUD