Lasmi Ningsih

Anugerah Terakhir. Menulis dengan menghadirkan wajah-wajah orang tercinta Orang yang dipilih Allah menjadi perantara hadirnya aku kedunia Yang setiap...

Selengkapnya
Navigasi Web

Mimpi Ayu bagian 1

Hujan deras disertai angin, terdengar suara Dindin, “Hei Tata, Mengapa kau diam saja?Ayo jawab!”

“Tata sedang tidur, Din. Jangan berisik!”jawab Lala. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh  memekakkan telinga,”Kraaaaakkkk, Bruuuuk!” Disertai jeritan memilukan  Dindin dan Lala.

“Hwa… tidaaaak, Tata,Mega, Dindin, Lala jangan tinggalkan aku! ” teriak Ayu.

“Ayu… ayu bangun, nak! Kamu bermimpi ya? Ibu berusaha membangunkan ayu yang masih berteiak di dalam mimpinya.

“ Ibu…. Ibu…. Ayu takut Tata dan teman-teman ninggalin aku bu! Jelas Ayu diantar isak tangis.

“Sudah…sudah itu kan hanya mimpi, masih malam, tidur lagi ya. Besok kamu sekolah” kata ibu

 

***

Keesokan harinya. Ayu berangkat ke sekolah pagi sekali. Belum ada siswa lain yang datang. “Assalamu’alaikum, teman-temanku. Apa kabarmu hari ini? Sehat ya?” tanya Ayu.

“Kami sehat, cuma semalam hujan deras Tata dan Mega kesakitan .” jawab Lala

Ayu berjalan menghampiri Dindin sambil mengusap badanya pelan, “Din, apa kau baik-baik saja? Apa ini sakit? “ tanya Ayu. Luka memanjang ini sangat sakit, Yu.” jawab Dindin. Kata Lala,  “Tata dan Mega semalam kesakitan. Apa yang terjadi?”

Semalam hujan dan angin, Mega berteriak, sakit kena hujan, Tata mengeluh tidak kuat lagi menopang Mega.

“Kira-kira kapan mega dan tata akan diganti ya, Yu? Aku khwatir kalau besok ada hujan dan angin lagi tata dan mega akan roboh.” telas Dindin

“Aku tidak tahu, Din. Aku pernah bertanya sama bu guru, bu guru bilang, sekolah sudah mengajukan renovasi, namun ada kendala tanah sedang dalam proses hukum. Jadi semua menggantung.” Lanjut Ayu ”Ehm Din emang kamu lahir kapan?”

“ Aku lahir tahun 1975.” jawab Dindin

Keheranan Ayu, “ Serius? Berarti kamu sudah tua bange,t ya. Sudah berapa ratus murid yang sudah mendiami kelas ini. Sudah berapa ratus murid yang sudah lulus dari sekolah ini? Apa mereka tahu kamu butuh pertolongan?”

Lirih Dindin berbisik, “Entahlah!”

Kemudian Ayu mendongak, dan berkata, “Tata, Mega terima kasih sudah kuat dan bertahan untuk kami ya. Kau naungi kami dari panas dan hujan ketika kami menimba ilmu.” Bertahanlah sedikit lagi. Semoga pemerintah menggantimu dengan yang baru.

“ Hemmm!” jawab Tata

***

 Bersambung

Lasmi Ningsih

Tangerang, 9 Desember 2020

#Tantangan_60_hari_menulis_hari_ke-39

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ceritanya bagus. Penokohan menggunakan benda-benda yang ada di lingkungan. Awalnya sempat bingung. Setelah membaca berulangkali baru paham.

10 Dec
Balas



search

New Post