TMH ke 74

Mesjid berukuran 16x24 meter, dan memiliki delapan tonggak yang sangat kokoh yang menjadi tanda bagi orang pariangan memiliki delapan suku dan delapan datuk pucuk yang dikenal dengan ninik mamak nan salapan. Delapan tonggak itu terdiri dari empat tonggak besar dan empat tonggak kecil yang masing masing tonggak mempunyai makana tersendiri pula.

Menurut pemuka masyarakat di pariangan , tonggak pertama melambangkan tuanku suku piliang dan Melayu, tonggak kedua melambangkan tuangku suku koto jo pisang, tonggak ketiga melambangkan tuanku suku dalimo singkek jo sikumbang, tonggak kempat melambangkan tuanku suku dalimo panjang jo pidang laweh. Dan secara keseluruhan keempat tonggak besar itu melambangkan syarak yang ada di nagari pariangan yang menggambarka jurai nan ampek, sedangkan empat tonggak yang kecil dibelakang melambangkan ninik mamak ampek paruik.

Mesjid ini mempunyai gonjong yang besar dan tinggi sekali yang melambangkan Allah maha besar dan tinggi, dan tidak ada yang lebih besar dan setinggi Allah SWT. Kemudian Atap masjid yang empat tingkat juga melambangkan empat jenis orang dalam nagari dari kempat tingkat masjid tersebut adalah, Khatib, pakiah, Malin dan Sutan.

Jendela masjid sebelah kiri berjumlah enam yang melambang Rukun Iman sedang sebelah kanan melambangkan rukun Islam , serta memiliki pintu sebanyak dua buah yaitu pintu pertama ada dibelakang, dan pintu kedua ada disamping kanan.