Rahasia Cara Jitu Anak Pondok Menerjemahkan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Bagi manusia, bahasa adalah alat yang terpenting. Dari fungsinya saja sudah terlihat bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung dalam pergaulan manusia sehari-hari, baik individu dengan individu, individu dengan masyarakat maupun masyarakat dengan bangsa tertentu.
Berdasarkan definisi diatas, kita dapat mengetahui betapa pentingnya peranan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Karena tanpa bahasa, kita tidak bisa melakukan aktivitas dengan sempurna dan tanpa bahasa juga, semua aktivitas dan kegiatan manusia akan menjadi lumpuh.
Selain bahasa Ibu. Sebaiknya kita menambah Khasanah berbagai bahasa asing. Terutama bahasa yang menunjang dan mempermudah dalam mempelajari ilmu-ilmu yang akan dipelajari.
Dari sudut pandang Islam penguasaan bahasa asing khususnya Arab menjadi rujukan penting bagi para penuntut ilmu dalam hal ini berarti santri/masyarakat umum agar mempermudah mempelajari Al-Quran dan hadist.
Sebagaimana dalam firman Allah dijelaskan dalam Surat Yusuf ayat 2:
إنا أنزلناه قرآنا عربيا لعلكم تعقلون
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (Yusuf:2)
Oleh karena nya, terutama anak pondok yang sedang menghafal Al-Qur’an mereka juga harus belajar menerjemahkan arti dari ayat-ayat tersebut. Dengan kita menerjemahkan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut otomatis kita juga sedang belajar bagaimana cara menerjemahkan ayat-ayat tersebut dengan baik.
Terjemah merupakan suatu aktivitas yang bersifat subjektif dan dinamis. Disebut dalam kata subjektif karena penerjemah mampu menghasilkan terjemahan yang berbeda dari satu teks yang sama. Menurut Mariam, bahwa penerjemahan bukan hanya memidahkan makna dari satu bahasa ke dalam bahasa lain, melainkan proses yang dihadapi penerjemah ketika penerjemah tersebut menuliskan penafsiran dan pemahamannya akan suatu teks bahasa sumber (BS) ke dalam bahasa target (BT) dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Ada pun kenapa terjemah disebut sebagai aktivitas dinamis, karena tujuan yang paling utamanya adalah mengalihkan makna bahasa sumber (BS) ke dalam bahasa target (BT) secara tepat dan sepadan. Proses untuk menghasilkan terjemahan yang baik adalah penerjemah akan melakukan penyesuaian.
Terkait dengan penggunaan strategi yang tepat dalam penerjemahan, yang harus kita perhatikan adalah: sebelum penerjemah melakukan kegiatan penerjemahan, seorang penerjemah seharusnya memahami terlebih dahulu untuk siapa hasil terjemahan nya nanti diperuntukkan. Jika kedua hal tersebut sudah diketahui dengan jelas, maka prosedur selanjutnya akan lebih mudah untuk menentukan strategi penerjemahan yang akan diaplikasikan.
Catford (1965), Newmark (1981), Nida dan Taber (1982), dan Baker (1992) mereka adalah para ahli terjemah yang menyebutkan bahwa seorang penerjemahan harus fokus sehingga terjemahan yang penerjemah lakukan menjadi sama.
Dunia penerjemahan adalah sebuah pintu masuk dunia peradaban baru. Banyak sekali sejarah yang membuktikan setelah terjadi penerjemahan secara mayor munculnya zaman keemas an dari bangsa tersebut, seperti zaman keemas an Islam dan Renaince bangsa Eropa. Indonesia juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan Islam. Proses masuknya agama Islam ke Indonesia yaitu dengan dibawanya oleh para pedagang Arab. Disisi lain, mereka juga sambil berdakwah untuk menyebarkan agama Islam tentunya.
Dilihat dari banyak berdirinya pesantren tersebut bahwa Islam sudah berkembang pesat di Indonesia. Pesantren-pesantren tersebut juga sudah banyak yang mengajarkan agama Islam kepada santrinya. Pesantren-pesantren tersebut sudah mulai banyak yang memakai bahasa Arab di daerah pondoknya. Baik dalam hal penamaan sebuah lembaganya, organisasinya, nama orang atau bahkan nama ruangan dan juga nama bangunan.
Dari banyaknya istilah Arab yang telah dipakai oleh masyarakat Indoensia di beberapa lembaga tersebut tentu mereka juga sudah melalui proses pengalihan atau transfer bahasa, dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia atau bisa juga yang sering kita sebut yaitu penerjemahan.
Adapun rahasia yang sering anak pondok lakukan dalam kegiatan menerjemahkan bahasa Arab ke bahasa Indonesia ataupun sebaliknya adalah anak-anak menggunakan kamus yang dinamakan kamus “Mahmud Yunus”.
Kamus Mahmud Yunus ini adalah salah satu kamus yang banyak digunakan para pelajar. Kamus tersebut adalah karangan Mahmud Yunus. Beliau dilahirkan dari Desa Sungayang, Batusangkar, Sumatra Barat, pada 10 Februari 1899. Beliau juga adalah salah satu seorang pembaharu pengajaran bahasa Arab di Indonesia.
Beliau sebelum menyusun kamus Arab-Indonesia, Mahmud Yunus sempat menyusun kamus yang dinamai Kamus Al-Zahabi. Kamus tersebut disusun saat tengah menempuh studi di Al-Azhar Kairo pada tahun 1930. Kamus ini merupakan kamus Arab-Melayu dan bisa dibilang kamus pertama yang dihasilkan putra Indonesia.
Sedangkan, kamus Arab-Indonesia baru disusun pada tahun 1972. Penyusunan kamus tersebut sebenarnya dilatarbelakangi tuntunan masyarakat, guru-guru dan juga para pelajar agar mencetak ulang kamus Zahabi untuk membantu mereka dalam belajar bahasa Arab. Kamus tersebut memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dan ringan. Sehingga memudahkan para pelajar untuk dibawa ke mana-mana.
Dan sampai saat ini juga kamus Mahmud Yunus adalah salah satu kamus terlaris di Indonesia. Sebab, kamus tersebut dapat mempermudah seseorang untuk menerjemahkan dari bahasa Arab ke Indonesia ataupun sebaliknya.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar