Latifatul Qolbiyyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

2.3.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3

2.3.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3

NAMA : LATIFATUL QOLBIYYAH

INSTANSI : SDN 2 BENDILJATI KULON

CGP ANGKATAN 7 KABUPATEN TULUNGAGUNG

Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP mampu menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media.

A. PEMIKIRAN REFLEKTIF TERKAIT PENGALAMAN BELAJAR

1. Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh

Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh adalah tentang Supervisi Akademik. Coaching merupakan proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil, dan sistematis. Supervisi akademik bertujuan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid dan untuk pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah. Sehingga diharapkan para pendidik dapat memaksimalkan potensi-potensi yang ada pada setiap siswa.

2. Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar

Ada banyak emosi yang dirasakan selama mempelajari dan mempraktikkan modul 2.3. Emosi-emosi tersebut antara lain ; takut dan cemas (timbul karena materinya begitu banyak dan merupakan hal baru), riang gembira (ternyata mempraktikkan coaching merupakan hal yang menggembirakan), semangat (semangat untuk mempraktikkan coaching bersama CGP lain), optimis (optimis untuk bisa mengimplementasikan di sekolah), merasa tertantang (tertantang untuk mencoba hal-hal baru).

3. Apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar

Yang sudah baik yaitu mampu berkolaborasi dengan CGP lain dalam mempraktikkan coaching sesuai dengan alur TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, Tanggung Jawab), paradigma berfikir coaching (fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan, bersikap terbuka dan ingin tahu, memiliki kesadaran diri yang kuat, mampu melihat peluang baru dan masa depan), prinsip coaching (kemitraan, proses kreatif, memaksimalkan potensi).

4. Apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar

Yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan adalah kemampuan untuk mengajukan pertanyaan bebobot yang dapat menggali ide-ide keatif dari coachee.

5. Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi

Dengan adanya pengetahuan dan pengalaman baru tentang coaching, maka menambah wawasan, kompetensi, dan kematangan saya sebagai calon guru penggerak.

B. ANALISIS UNTUK IMPLEMENTASI DALAM KONTEKS CGP

1. memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh.

Apa peran saya sebagai seorang coach di sekolah?

a. mampu menciptakan iklim sekolah yang memfasilitasi siswa dan guru lain untuk bertumbuh dan mengembangkan diri.

b. mampu mengarahkan siswa untuk bisa mengenali dan menemukan solusi atas permasalahannya dengan menerapkan prinsip kemitraan.

c. mampu mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada siswa.

2. mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru

Pada supervisi akademik yang menerapkan paradigma coaching sangat berpengaruh terhadap terwujudnya pemimpin pembelajaran. Seorang pemimpin pembelajaran perlu memahami paradigma berpikir yang memberdayakan bagi setiap warga sekolah dan memaksimalkan kekuatan-kekuatan yang ada. Agar dapat mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid, maka seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran seorang guru harus mampu memahami perkembangan siswa secara menyeluruh baik secara kognitif, afektif, psikomotor, maupun dari segi sosial dan emosionalnya.

3. menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah)

Tantangan terberat adalah menyeragamkan persepsi tentang coaching dalam supervisi akademik di sekolah. Karena selama ini supervisi akademik dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi pendidik melalui penilaian dari atasan kepada bawahan. Sedangkan penilaian tersebut terkadang kurang memperlihatkan hubungan kemitraan.

4. memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi

Adapun alternatif solusi yang dapat dilakukan adalah melalui sosialisasi kepada komunitas pendidik di sekolah melalui rapat dewan guru untuk menyamakan persepsi tentang makna supervisi akademik. Solusi selanjutnya adalah dengan memberikan contoh-contoh penerapan atau praktik coaching dalam berbagai kebutuhan, khususnya yang terkait dengan dunia pendidikan.

C. MEMBUAT KETERHUBUNGAN

1. pengalaman masa lalu

Saya pernah disupervisi oleh kepala sekolah maupun pengawas. Namun supervisi tersebut hanya sebatas pemberian nilai. Tidak ada rangkaian proses mulai dari pra observasi, observasi, dan pasca observasi.

2. penerapan di masa mendatang

Di masa mendatang supervisi akademik harus dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi pendidik dengan menerapkan prinsip coaching yaitu kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi.

3. konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari

a. Modul 2.1 : Dalam pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran didasarkan pada kebutuhan murid dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi. Sedangkan pada modul 2.3, praktik coaching juga ditujukan untuk memaksimalkan potensi dengan cara mengarahkan coachee untuk menemukan solusi sendiri atas permasalahannya.

b. Modul 2.2 : Dalam pembelajaran sosial emosional terdapat teknik STOP (Stop, Take a Breath, Observe, and Proceed) dan juga mindfulness agar suasana belajar menjadi tenang dan kondusif. Sedangkan pada proses coaching juga menerapkan teknik tersebut, agar proses coaching dapat berjalan lancar dan menunjukkan kehadiran penuh atau presence.

4. informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP

Informasi dari sumber lain berasal dari media online seperti blog maupun youtube, informasi dari fasilitator, pengajar praktik, maupun guru lain yang tergabung dalam komunitas praktisi CGP dan KKG.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post