Latifatul Qolbiyyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.3  COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK
#cgpangkatan7kabupatentulungagung

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.3 COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.3COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK

Model : 4F atau 4P

NAMA CGP : LATIFATUL QOLBIYYAH, S.Pd

KELAS : 210 B

CGP ANGKATAN 7 KABUPATEN TULUNGAGUNG

1. Facts (Peristiwa)

Kegiatan dimulai dari Mulai dari Diri yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 09 Maret 2023. Di hari berikutnya adalah kegiatan Eksplorasi Konsep secara mandiri dengan mempelajari materi yang terbagi dalam 4 Sub Pembelajaran, yakni :

2.1: Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan.

2.2: Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching.

2.3: Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching.

2.4: Supervisi Akademik dengan Paradigma Berpikir Coaching.

Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya dengan memaksimalkan potensi yang dimilikinya untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

Sejalan dengan pendapat para ahli tersebut, International Coach Federation mendefinisikan coaching sebagai"...bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif." Kegiatan meninggakan notes dan diskusi asinkronus merupakan agenda rutin dalam alur Eksplorasi Konsep. Namun hal inilah yang justru membuat kami semakin memahami konsep tentang coaching.

Selanjutnya yaitu kegiatan Ruang Kolaborasi yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16 Maret 2023 untuk sesi latihan coaching dan pada hari Jumat tanggal 17 Maret 2023 untuk sesi praktik coaching. Pada alur Rukol saya berkolaborasi dengan Ibu Siti Ngaisah. Kegiatan ini memberikan saya pengalaman tentang bagaimana berperan sebagai coach dan juga sebagai coachee.

Kegiatan selanjutnya yaitu Demonstrasi Kontekstual yang dijadwalkan pada tanggal 20 dan 21 Maret 2023. Pada kegiatan DK, CGP ditugaskan untuk praktik coaching dengan berkolaborasi bersama CGP lain. Pada kegiatan ini saya berkolaborasi dengan 3 teman saya yaitu, Bapak Syaiful Anhar dari SD N Wates, Ibu Lika Pratiwi dari SDN 1 Sambijajar, dan Ibu Nunik Retnowati dari SD Negeri Sambirobyong 2. Kami saling berganti peran sebagai coach, coachee, pengamat 1, dan pengamat 2.

Kegiatan Elaborasi Pemahaman dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 24 Maret 2023 bersama dengan instruktur Bapak La Siara dari Sulawesi Tenggara. EP dilaksanakan pada pukul 13.00 hingga pukul 14.30. Dengan kegiatan ini semakin menambah pemahaman saya tentang coaching dan supervisi akademik.

Selanjutnya adalah Koneksi Antar Materi dan Aksi Nyata yang merupakan implementasi dari praktik coaching bersama dengan rekan sejawat di sekolah masing-masing.

2. Feelings (Perasaan)

Selama mempelajari dan menerapkan modul 2.3 tentang coaching dan supervisi akademik, saya merasa senang, puas, semangat, dan tertantang untuk menerapkan coaching dalam kalibrasi, perencanaan, pemecahan, maupun berefleksi. Hal ini bermanfaat dalam membantu murid maupun rekan sejawat dalam menemukan solusi dari permasalahannya.

3. Findings (Pembelajaran)

Banyak pelajaran yang dapat saya ambil dari modul 2.3. Supervisi akademik dilakukan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid dan juga dalam rangka untuk mengembangkan kompetensi dari para pendidik di sekolah tersebut. Melalui kegiatan coaching seorang coach berupaya untuk memfasilitasi coachee dalam memaksimalkan potensinya serta menggali kemampuan coachee untuk dapat mengemukakan solusi dari permasalahannya sendiri dan kemudian melaksanakan solusi tersebut dengan komitmen yang tinggi.

Dalam menerapkan proses coaching seorang coach harus memahami dan menerapkan paradigma berfikir coaching, yaitu : 1. Fokus pada coachee/rekan yang dikembangkan, 2. Bersikap terbuka dan ingin tahu, 3. Memiliki kesadaran diri yang kuat, serta 4. mampu melihat peluang baru dan masa depan.

Selain paradigma berfikir coaching, seorang coach juga harus berpegang teguh pada prinsip coaching antara lain; kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi. Coach juga harus menguasai kompetensi inti coaching antara lain; kehadiran penuh/presence, medengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot. Dalam coaching, alur TIRTA juga harus diterapkan yang meliputi Tujuan, Idetifikasi, Rencana Aksi, dan Tanggung jawab.

4. Future (Penerapan)

Setelah mempelajari modul 2.3, saya bertekad untuk mempraktikkan tiga kompetensi inti coaching, yaitu kehadiran penuh, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching dengan murid maupun rekan sejawat di sekolah. Kemudian memberikan umpan balik dengan paradigma berpikir coaching dan prinsip coaching.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post