Abdul Latif Rusdi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pe-Ka-Pe

Pe-Ka-Pe

Akhir PKP Zonasi ditandai dengan Tes Uji Kemampuan (TUK) pada Guru Sasaran. Ada secercah harapan dari para guru untuk mengimbaskannya ke sekolah asal.

PKP atau Peningkatan Kompetensi Pembelajaran adalah salah satu program Kemendikbud dibawah komando Dirjen GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan). Program ini merupakan kelanjutan dari program Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan.

Program ini bertujuan untuk mencangkokkan orientasi HOTS (Higher Order Thinking Skills) ke dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. HOTS ini mencakup tentang transfer knowledge, critical and creative thinking serta problem solving.

Pada penerapan transfer knowledge, peserta didik dituntut terbiasa melakukan analisis, evaluasi dan mengkreasi. Hal ini menyesuaikan tingkat berpikir menurut Benyamin S., Bloom yakni pada tingkat C4, C5 hingga C6. Selain itu, tingkat berpikir ini diselaraskan dengan dimensi pengetahuan yakni faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif.

Dimensi faktual, tercermin pada kemampuan peserta didik dalam menyampaikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakannya. Dimensi konseptual, peserta didik dapat menjelaskan kenapa tembakan bebas dalam permainan bola basket susah masuk? Kenapa tendangan Ronaldo bisa berbelok? Kenapa push-up bisa meningkatkan kekuatan otot lengan?

Sementara dimensi prosedural menuntut peserta didik menguraikan bagaimana cara melakukan tembakan three point? Bagaimana melakukan lompat jauh gaya walking in the air? Bagaimana melatih renang gaya dolphin dengan mudah? Selanjutnya dimensi metakognitif menjelaskan tentang kesadaran peserta didik untuk melakukan beban tugas sebaik mungkin.

Dalam tahapan transfer knowledge, diperkenalkan pula tentang PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) yang meliputi Nasionalisme, Kemandirian, Religius, Integritas dan Gotong-royong.

Peserta didik kemudian dirangkul untuk menjalankan Gerakan Literasi Nasional (GLN). GLN meliputi 6 literasi dasar yaitu literasi baca-tulis, literasi numerik, literasi sains, literasi digital, literasi finansial serta literasi budaya dan kewargaan.

Pada konsep orientasi HOTS berikutnya yakni critical and creative thinking. Telah diperkenalkan tentang konsep 4C yakni critical, creative, communication and collaboration. Konsep 4C ini merupakan perluasan konsep belajar dari mandiri, berkelompok hingga berjejaring.

Perluasan jaringan dalam belajar akan membangun komunikasi dan kolaborasi antar peserta didik. Kedepannya akan berlangsung pertukaran pengalaman belajar dalam ruang lingkup yang lebih luas. Hal ini akan berdampak pada cakrawala berpikir peserta didik semakin terbuka.

Turunan HOTS ketiga adalah problem solving. Penerapannya tampak dalam realisasi desain pembelajaran. Peserta didik akan berperan lebih luas lagi yakni sebagai subjek belajar dan metode pembelajaran yang partisipatoris.

Desain pembelajaran akan diproyeksikan pada desain discovery learning, problem based learning dan project based learning. Desain ini akan merangsang peserta didik untuk menggali seluas-luasnya khasanah ilmu pengetahuan, mengidentifikasi, meneliti, hingga memecahkan masalah dengan tawaran solusi.

Program ini kelihatannya terlalu "bombastis" untuk diterapkan. Sikap skeptis terhadap proram PKP ini, semakin menguak tatkala sistem perekrutan siswa berbasis zonasi. Sebagian kalangan menganggap ini ambisi utopis saja. Sebagian lagi sekedar mengikuti, walaupun sejatinya ada rasa ingin tahu lebih jauh lagi.

Dibalik dominannya sikap pesimis dan skeptis, tentu masih ada sekelompok guru yang optimis akan kebermanfaatan program ini. Kelompok guru ini akan berkelindan dalam fikirannya rencana tindak lanjut di sekolahnya masing-masing.

Dari dua puluh GS (Guru Sasaran) per-kelas yang mengikuti program ini, kita yakin ada yang terlecut semangatnya untuk turut mengimplementasikannya. Walau jumlahnya minim, tentu masih ada asa yang menjaga keberlanjutannya.

Kita harapkan dampak kegiatan lima kali weekend ini :

Terlahir Pak Menip yang bersemangat mengejar dimensi pengetahuannya pada level prosedural dan metakognitif.

Adapula Bu Mahaga yang akan mengembangkan program PPK disekolahnya dengan instrumen yang menawan.

Juga Bu Fadmi yang rutin mendesain literasi digital di tempat mengajarnya, sehingga digitalisasi merambah dengan ramah ke sekolah dan rumah siswa.

Akan terlahir pula Pak Multosi yang mampu memantik sikap kritis konstruktif para peserta didiknya.

Demikian pula Bu Radeve yang mampu mengetuk kedalaman potensi siswa, hingga terkuat potensi hebatnya.

Masih ada Bu Anahiar yang lugas menuntun peserta didik meningkatkan kemampuan berkomunikasinya.

Lain lagi yang dilakukan Pak Niduh dengan membangun jejaring belajar menyenangkan, dimana tersambung kolaborasi proyek-proyek riset sederhana.

Guru penyemangat tersebut, penuh kesadaran sendiri dan senang hati akan mengimbaskan virus PKP dalam pembelajarannya. Mereka akan menjadi role model di sekolahnya masing-masing.

Guru seperti merekalah yang telah menjawab teka-teki pidato Pak Mendikbud baru. Yakni, siapa sebenarnya, yang disebut :

"Guru penggerak, Indonesia Maju."

Lantas, masih ragukah kita untuk merawat dan mengimbaskan manfaat PKP berbasis zonasi?

***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Untaian sistematis sebagai resume kegiatan PKP. Mantap pak, rasa optimis yang telah tercipta, semoga imbasnya dapat dirasakan oleh guru lain. Sukses pak.

05 Dec
Balas

Awaq jadi peserta PKP juga, Pak guru O.R era 4.0. Bertempat di SMA Negeri 12 Medan. Semoga, esok hari setelah PKP usai akan mampu melakukan perubahan-perubahan di dalam kelas. Tulisan yang bernas. Lanjut terusss, Pak Guru. Salam literasi. Semoga sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Pak Guru.

05 Dec
Balas

Paparan luar biasa tentang PKP dibingkai diksi menawan munculkan gurih dan kriuk ketika dibaca. Sukses selalu dan barakallahu fiiik

06 Dec
Balas



search

New Post