Aku sedang tidur , dibangunin " Dek bangun , ada tamu." Siapaa? Aku bertanya didalam hati . Aku turun melihat sudah banyak tamu yang ada dirumah. Masya Allah ada tamu dari Medan yang sudah lama tidak bertemu, sekali dataang di tahun 2018 ini, dengan tambahan anak 2 orang . Dulu masih 1 dan kecil. Datang yang sekaraang sudah 4 orang. Dan yang satu diberi keistimewaan , seorang anak ganteng yang katanyaa memiliki wajah 1000.

Era dulu merantau ke Jambi dan langsung mendapat pekerjaan sebagai guru Agama di sekolah favorit milik orang kaya Medan yang fenomenal. Sekarang mereka sudah menjadi gur juga taapi masih honor dan suaminya menjadi dosen di salah satu kampus di kota kelahiranku. mereka ke Jambi melihat kebun sawitnya yang diurus orang yang ada di desa Mersam lumayan jauh dari kota Jambi. Mereka akhirnya menawarkan kami agar membeli kembali sawit itu. "Dari mana lah duit dek segitu banyak, anaak kuliah galo" kataku kepada mereka. Memang sawit kalau tidak kita yang mengurus maka hasilnya tidak akan kita peroleh.

Dulu kami memiliki kebun sawit juga dan sudah kami jual karena ya, itu tadi tidak akan mendapat hasil kalau kita tidak lihat itu kebun. Kadang adek sendiri yang urus juga, ada kecurigaan diantara kita. Perselisihan akan tercipta kalau tidak ada ketidak percayaan >Akhirnya dengan sedih hati aku menjual sawit itu dengan adikku dan adikku juga dijual nya lagi dengan orang lain. Pupuslah harapan memiliki kebun untuk dihari tua.

Tapi kalau memang tidak rezeki kita ada aja jalan untuk tidak kita peroleh. Apa yang ada menjadi milik kita , wajib hukumnya kita Syukuri, dan kita wajib dan harus berbuat baik, di force badan kita ini untuk berbuat baik, jangan menunda nunda waktu solat, waktu membaca Al-Quran, kunjungan dengan famili, dan berbaik sangka.Ojo dumeh.