Salah seorang teman yang berstatus ibu rumah tangga, mengeluh karena PJJ. Semua anggota keluarga ada di rumah, ayahnya anak-anak juga lagi PJJ, kebetulan suaminya guru. Ia sebagai IRT tetap harus menyiapkan sarapan pagi buat seisi rumah. Ini sudah berlangsung 1,5 tahun.

Anak 3 orang semua online masing-masing pakai HP atau Laptop, suami paki HP juga laptop. Masalah HP dan laptop ini juga terkadang membuat pusing kepala. Belum lagi kuota. Kuota jika semua anak isi paketan yang satu bulan, jadi butuh merogoh kocek lebih dalam lagi. Butuh uang untuk kuota # Rp.80.000 x 4 = Rp. 320.000. atau pasang WiFi dari provider ternama sebulan sekitar 420.000, sama kan mahal juga.

Dari semua masalah yang ada menemani anak PJJ tetutama anak SD itu adalah hal yang paling membuat IRT (Ibu Rumah Tangga) stress berat. Jika anak sudah usia SMP atau SMA maka orang tua sudah bisa bernapas lega, sebab mereka sudah mandiri.

Menjadi Guru juga tidak semudah yang di bayangkan orang tua. Seperti banyak beredar viral di medsos. Guru mengajar 2 kelas sehari misalnya, maka jika ia memberi tugas berarti dia pun akan mengoreksi satu persatu. Satu kelas 35-40 orang. Dua kelas rata-rata 70 orang, maka guru harus membuka satu-satu tugas anak lalu menilai dan memberikan komentar. Kalau berupa video ya harus di buka di tonton satu-satu juga. Belum lagi membuat laporan tertulis dan piket. Semuanya menguras pikiran dan tenaga.

Kedua posisi tersebut, dua-duanya penting dan sibuk. Baik Ibu Rumah Tangga maupun Guru. Keduanya harus di perhatikan, dan tentu saja harus dijaga juga agar tetap fit dan sehat. Dari Senin hingga jum'at bertugas terus. Maka di akhir pekan saatnya untuk rileks liburan.