Pagi-pagi umi sudah bersiap untuk berangkat ke Sekolah.

Anak umi terheran-heran,

"tumben mi, mau kemana?" Tanya Gusti penuh selidik.

"Mau Ujian Gus, AKG," Jawabku sambil merapihkan kerudung dan cadarku.

Pokoknya harus siap, mau AKG jadi harus semnagat dan berdoa agar sukses dan lancar, begitu tekadku.

Sesampai diSekolah masih pagi belum ada peserta lain. Maka kuambil waktu buat minum kopi dulu dan bersantai di Lab Kimia yang kurindukan.

Waktu ujian berlangsung dan soalnya terkejutnya soalnya beda sekali dengan ketika uji coba.

Namun semua berjalan lancar protokol kesehatan juga di terapakan dan kami peserta tak ada yg boleh membawa HP dan alat hitung. Semua berjalan sesuai rencana hanya ada dua orang guru yang tiba-tiba komputernya mati dan kemudian mengulang lagi ada juga yang kembali ke soal yang terakhir, tapi masih dalam batas normal.

Justru kehebohan terjadi di grup WA guru-guru kimia temen umi. Ada yang resah ada yang gelisah tapi juga ada yg curhat tadi "Soalnya susah banget kayak soal olimpiade," katanya.

Diantara keluhan mereka adalah:

1. Soal yang berupa gambar atau jpg banyak yang tidak jelas buram dan ada yang bahkan tak terbaca.

2. Soal banyak yang tidak dilengkapi dengan no atom, massa atom dll.

3. Penulisan notasi atom juga tak seimbang dengan ukuran huruf yang seharusnya sehingga tak jelas terlihatnya.

4. Reaksi kimia ditulis dengan tidak proporsional, tanda paanh juga tidak ada.

5.Soal terlalu sulit untuk angka-angka yang tidak bulat sehingga sulit mengoperasikan secara manual.

6. Ada soal yang tidak da jawabanya

7. Waktu yang tersedia tidak memadai sedangkan tingkat kesukaran ya tinggi, dan lain-lain.