Cuplikan kata pengantar dari Pemred Media Guru Bapak Eko Prasetyo.

Tak mudah merangkai aksara demi aksara ke dalam tulisan yang dibatasi oleh bait dan baris seperti puisi. Ya, meskipun, puisi mengenal istilah licentia poetica (kebebasan berpuisi).

Itulah mengapa saya selalu kagum pada orang-orang yang mampu menuangkan pikiran dan perasaannya ke dalam puisi. Hal senada saya peroleh dari buku Belajar Kimia Melalui Puisi karya Ibu Laurensia ini.

Kekuatan buku ini terletak pada peletakan diksi yang mudah dipahami para pembacanya, termasuk kaum penikmat puisi. Gaya yang lugas memang kental terasa di tiap puisi yang termaktub di sini.

Namun, hal yang patut diapresiasi ialah semangat literasi yang menyala dan begitu terasa sejak halaman pertama dibuka. Ya, dalam situasi pandemi covid-19 atau korona seperti sekarang, semuanya menjadi tidak mudah. Tapi, refleksi kehidupan dan pelajaran yang dipotret apik oleh Ibu Laurensia ini diramu lewat bait-bait sederhana yang menggugah jiwa. Membuat pembacanya memperoleh cakrawala baru tentang kimia dan tentu kita menjadi lebih bersyukur. Sebuah kumpulan puisi yang kontemplatif dan bermanfaat. Tahniah.