Àlefiarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

(D28) Impian Seorang Guru Bahasa Inggris bagian 13

ISBI 13

Dua belas hari sesudah pelatihan, bulan ramadhan 1444 Hijriah pun ptiba. Saya masih melanjutkan rutinitas menulis saya. Namun tidak bisa dipungkiri, ternyata kegiatan menulis dipulan puasa memiliki lebih banyak kendala dari pada hari-hari biasa. Sering saya merasa menulis cukup menyita waktu dan kosentrasi saya untuk ibadah bulan ramadhan. Kadang saya sampai tidur larut malam hanya untuk menyelesaikan tagihan menulis.

Akhirnya saya memutuskan untuk menulis pagi hari, lalu menayangkannya langsung pagi itu juga. Dengan begitu, pikiran saya tenang tanpa beban menulis sampai malam. Ternyata hal ini sangat berdampak baik ke aktivitas saya. Terutama ketika suatu hari akun Gurusiana error, banyak yang ribut karna tak bisa kirim artikel, di tunggu sampai larut malam masih saja error. Untung saja saya sudah mengirim artikel dari pagi. Kalau tidak berarti saya juga gagal menenuhi tantangan menulis setiap hari tanpa absent.

Walaupun begitu, tetap saya akui, saya tak bisa terlalu produktif dibulan ramadhan ini. Kesibukan ramadhan membuat saya tidak terlalu focus dalam menyelesaikan tantangan ini. Tp saya tidak putus asa, ketika saya tidak siap dengan tulisan Impian Seorang Guru Bahasa Inggris, saya tayangkan puisi yang diambil dari kumpulan puisi saya. Saya pilih puisi-puisi terbaik saya, lalu saya revisi dan tayangkan untuk pertama kalinya.

Saya tentu saja tidak melupakan novel saya. Untuk memenuhi tantangan satu guru satu buku, tentu saja saya sudah punya. Saya jadi ingat waktu pelatihan kami diperkenalkan penerbit Media Guru. Penerbit ini yang nanti akan menerbitkan buku-buku karya para guru yang terlibat pelatihan ini. Sayapun menghubungi panitia yang mempresentasikan tentang penerbitan buku kala itu. Mereka mengirimkan kembali syarat dan ketentuan dalam mengirim naskah yang kita punya. Dia menawarkan untuk melihat naskah saya dulu sebelum dikirim. Ternyata saya menulis naskah dengan ukuran kertas A5 sementara ketentuannya harus A4. Setelah saya tukar ternyata halaman yang awalnya mencapai 200 halaman lebih menjadi 120an halaman. Saya jadi senang, karna itu berarti biaya cetak saya semakin sedikit.

Saya mulai memperbaiki kekurangan-kekurangan novel saya, mulai dari ukuran kerta ,font, spasi dan border. Tapi lagi-lagi saya terkendala waktu. Pekerjaan yang sebenarnya bisa dikerjakan dalam sehari itu justru memakan waktu berhari-hari karna saya sering menunda-nunda dan mendahulukan tantangan menulis setiap hari. Saya jadi takut, kalau nanti saya tidak bisa mencapai batas waktu pengiriman naskah yang ditetapkan panitia pelatihan. Ah, sepertinya saya memang harus memprioritaskan novel saya. Karna ini sudah hampir mencapai batas waktu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasan yang keren

07 Apr
Balas

Terimakasi ibu Rismalasari, salam kenal,salam literasi.

07 Apr



search

New Post