Ciptakan Solidaritas Melalui Mendongeng
Tema pembelajaran pada hari Sabtu 1 Pebruari 2020 sebenarnya adalah rekreasi. Tetapi kami tidak rekreasi keluar dari sekolah menuju kampung dogeng, melainkan pendongengnya yang kami undang untuk datang ke sekolah.
Kak Ria panggilannya. Berperawakan sedang namun memiliki gerakan yang sangant lincah bak tupai melompat- lompat ketika mencontohkan tokoh yang diperankannya.
Ditambah dengan vokal yang mampu menirukan suara apa saja sesuai dengan tema. Membuat santri TKA PLUS An Nizam tertawa ketika tiba-tiba mendadak suaranya kecil karena memerankan boneka tangan yang dipegangnya.
Spontan ikut bersedih ketika menceritakan kesedihan yang saat ini sedang dialami oleh anak-anak Palestina.
Peran yang disampaikan Kak Ria menirukan pasukan Israel yang sedang memborbardir rakyat Palestina dengan senjata canggihnya. Sementara rakyat Palestina senjatanya hanya semangat dan batu yang berserakan di sepanjang wilayah tanah air mereka.
Pasukan Israel tidak memberi ampun, tidak terkecuali terhadap perempuan dan anak-anak. Sadis memang, anak-anak yang sedang asyik-asyiknya bermain, telah dirampas haknya.
Sungguh sangat memilukan hati perlakuan mereka terhadap bangsa Palestina. Teknologi canggih yang mereka buat ternyata untuk menumpahkan darah saudaranya.
Seperti apa yang pernah Allah firmankan:" Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para Maikat, "Aku hendak menjadikan Khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh , Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al Baqarah ayat 30).
Semua ini disebabkan karena teknologi yang tidak dibarengi dengan iman dan takwa. Sehingga membuat kerusakan dan menumpahkan darah. Sekaligus memporak perandakan peradaban manusia.
Pembelajaran yang dirangkai dengan acara mendongeng bersama Kak Ria ini, akhirnya mendorong para wali santri untuk menyisihkan sebagian rezekinya. untuk peduli pada anak Palestina yang saat ini memerlukan uluran tangan dari saudaranya yang seiman.
Ada rasa hiba yang memantik keinginan untuk membantu pendidikan mereka, dan juga untuk kelangsungan kehidupannya, agar mereka memiliki masa depan serta harapan untuk meraih cita-cita seperti anak-anak Negara lain yang telah merdeka.
Pada saat itu juga terkumpullah dari wali santri Rp. 3. 640. 000 (tiga juta enam ratus empat puluh ribu rupiah) secara spontan.
Dana yang mungkin tidak seberapa nilainya ini, justru memiliki makna yang luar biasa bagi para santri untuk membiasakan peduli kepada saudaranya yang dalam kesusahan di mana pun berada.
Semoga dana yang terkumpul dapat membantu anak-anak Palestina untuk bisa mempelajari dan menghafal Al Quran. Terima kasih pada para wali santri yang sudah bersedia mendonasikan sebagian hartanya.
Jazakumullah khairul jazak.
Wallahu a'lam bisshawab wailallahi turjaul umur
TKA Plus An Nizam Medan, 2 Pebruari 2020
.
.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masyaallah, pembelajaran luar biasa dengan metode bercerita namun sarat akan moral, hingga munculkan berbagi untuk saudara seiman. Teruntai doa untuk Abah semoga Rahmat Allah terlimpah untuk kesehatan Abah dan barakallahu fiik
Teringat waktu masih kecil sering di dongangi sama kakek sebelum tidur, ceritanya masih terngiangngiang. Metode pembelajaran yang efektif. Selalu sehat Ibu Siti barakallah
Setuju pak
Alhamdulillah, barakallah Ibu