Edisi Muhasabah 18 Manusia Belajar dari Musibah
Edisi Muhasabah 18 Manusia Belajar dari Musibah
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah baik di waktu suka maupun duka karena suka dan duka adalah bagian nikmat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya.
Sholawat dan salam ke haribaan junjungan alam Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Nabi akhir zaman tidak ada nabi sesudahnya.
Manusia selalu belajar dengan apa yang dialami dan rasakan. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Dengan pengalaman yang pernah dialami akan ada pembelajaran.
Pembelajaran biasanya akan menjadikan perubahan-perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah ke arah perbaikan dan kesempurnaan.
Sebagian masyarakat kita telah sama menyaksikan di tengah musibah covid-19 ada yang bisa berdiam diri bersama keluarga di rumah.
Namun sebagian mereka terpaksa untuk turun ke jalan dan pasar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini disebabkan tidak ada ketersediaan bahan makanan pokok untuh kebutuhan sehari-hari.
Pemerintah juga tidak menyiapkannya. Pemerintah hanya menyiapkan cadangan bahan makanan tersedia sampai bulan Juni 2020.
Di tengah pemandangan yang sangat memprihatinkan Allah telah menggerakkan hati hamba-Nya yang memiliki rezeki yang lapang untuk bermurah hati mengulurkan tangannya.
Menyisihkan sebagian dari harta yang dimiliki untuk saudaranya yang membutuhkan pertolongan untuk memenuhi pangan setiap harinya.
Ternyata masih ada hamba Allah yang siap berkorban dengan hartanya baik melalui zakat harta, infaq, dan sedekahnya.
Sangat fantastis setiap harinya beliau telah mempersiapkan 500 kg beras. Beras tersebut dibagikan kepada masyarakat sebanyak 5 kg dan uang Rp. 100. 000 perkeluarga. Rencananya sampai berakhirnya covid-19.
Sesungguhnya sedekah sebagai penolak bala'. Yangmungkin biasanya diberikan ketika Ramadhan tiba. Namun saat ini keadaan masyarakat telah membutuhkan. Dikeluarkan di awal padahal Ramadhan masih satu bulan lagi. Mengikuti himbauan Al Mukarram KH. Ma'ruf Amin (Wakil Presiden RI).
Itulah hukum selalu bersifat kondisional sesuai keadaan yang ada. Saat ini, masyarakat sangat membutuhkan disebabkan mereka tidak bisa bekerja sebagaimana biasanya. Membuat ekonomi mereka lemah tidak dapat menutupi kebutuhan hidup keluarganya.
Maka boleh membantu dengan cara apa saja termasuk dengan berzakat. Namun jika ada dana infaq dan sedekah yang lain bukan zakat fitrah, itu lebih baik lagi tentunya.
Wallahu a'lam bisshawab wailallahi turjaul umur.
Baity jannati, 03 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masyaallah, sungguh hati yang mulia orang yang mau membantu kesulitan orang lain. Teruntai doa untuk Abah semoga Rahmat Allah terlimpah untuk kesehatan Abah dan barakallahu fiik
Yang kita berikan untuk membantu orang lain hakikatnya itulah yang milik kita. Selalu sehat Ibu Sitibarakallah
Dunia adalah ladang utk beramal. Keren Pak
Semoga kita terpanggil untuk lakukanYang sama. Selalu sehat Ibu barakallah