"Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya kepada orang lain." Ungkapan Rasulullah ini pantas diberikan kapada para guru di Taman Kanak-Kanak Al Quran An Nizam Medan. Mengapa gelar seperti hadits di atas itu pantas untuk disematkan kepada mereka? Bagaimana tidak, satu tahun yang lalu santri diantarkan ke sekolaah belum tahu apa-apa. Saat itu ia menangis ketika ditinggal orang tuanya di dalam kelas. Hari ini, salah satu dari santri tersebut telah mendekap Al Quran sebagai hadiah . Hadiah yang didapatkan karena telah lulus munaqasyah iqra jilid VI. Juga sebàgai persyaratan mendapatkan hadiah sebuah Al Quran dari Buya Syukri yang tidak lain adalah Mbah Buyanya sendiri. Fahira Keyoza Arrasyid adalah cucu penulis yang pertama dari anak sulung Mbah Buya. Tanpa terasa tahun depan insya Allah masuk Sekolah Dasar (SD). Begitu Al Quran itu diserahkan ada rasa bahagia di hatinya ditandai dengan senyuman manisnya. Itulah yang membuat rasa haru yang menyelimuti hati. Ada bahagia yang tak terkatakan. Tanda anak salihah sudah ada yaitu mampu membaca Al Quran. Walaupun mahirnya belum sama dengan orang dewasa. Sebelum Fahira Keyoza Arrasyid meninggalkan ruang kepala sekolah, Mbah Buya berpesan: "Rajin salat, jangan lupa mengaji setiap selesai salat maghrib. Al Qurannya diletakkan di atas meja ya. Setiap hari jangan lupa membacanya biar cepat khatam." Ada tradisi yang dibudayakan di TKA Plus An Nizam, begitu seorang santri naik Al Quran, wali santrinya yang sibuk. Sibuk untuk menyiapkan pulut kuning dengan intinya yang di bungkus menggunakan plastik segi empat bersama dengan telur satu butir. Santrinya gembira merasa mendapat penghargaan dari orang tua, teman-teman ikut senang mendapat pulut kuningnya. Para guru merasakan harunya telah berhasil mengantarkan santri menamatkan buku iqra'nya. Selamat ya Fahira Keyoza Arrasyid. Semoga menjadi generasi qurrota a'yun kebanggan orang tua, berbakti kepada agama, nusa dan bangsa. Wallahu a'lam bisshawab wailallahi turjaul umur Baity jannati, 19 Januari 2020