Legimin Syukri

Lahir di Simalungun 21 Maret 1963. Alumni IAIN SU Fakultas Syariah. Pegawai Kemenag Kota Medan....

Selengkapnya
Navigasi Web
Literasi Pengantin Baru (29) : Perintah Allah adalah Segalanya
Penulis dan Isteri (Raihana Rasyid) di stasiun MRT pada acara TNGP 2019 (Dokpri)

Literasi Pengantin Baru (29) : Perintah Allah adalah Segalanya

Setelah Nabi Ibrahim menikah dengan Siti Hajar, nampaklah hidup mereka bahagia. Mereka tetap tinggal satu rumah dengan Siti Sarah. Allah memberikan karunia yang sudah lama mereka nantikan. Memberikan kabar gembira dengan hamilnya Siti Hajar. Kegembiraan itu bukan saja dirasakan mereka berdua tapi dirasakan juga oleh Siti Sarah. Lahirlah seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Ismail. Semakin lengkaplah kegembiraan mereka dengan kehadiran Ismail yang mungil. Namun kegembiraan itu tidak berlangsung lebih lama. Ibrahim mendapat tugas untuk meninggalkan Palestina menuju tempat yang belum diketahui di mana keberadaannya, dengan membawa Siti Hajar dan Ismail yang masih bayi. Sebenarnya Siti Hajar sempat menolak ikut berangkat menuju suatu tempat yang belum diketahui tujuannya. Tetapi sebagai seorang istri harus mengikuti kemana suami akan pergi. Saat itu juga Siti Hajar bertanya, "Adakah keberangkatan kita ini keinginanmu atau perintah Allah?" Dengan tegas Ibrahim menjawab, "Ini adalah perintah Sang Maha pemberi hidup, wahai Siti Hajar." "Jika memang ini kehendak Allah, aku ikut." Maka berangkatlah Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail yang masih dalam gendongan. Sudah berhari-hari mereka meninggalkan Palestina namun belum sampai juga. "Bertanya Siti Hajar Kepada Ibrahim, "Di manakah kita akan berhenti?" Ibrahim pun menjawab, " Di mana Allah memberhetikan kita di situlah kita akan tinggal." Tepatnya di satu lembah mereka berhenti yang tidak ada tanda-tanda kehidupan. Ibrahim pun sibuk mencari tempat untuk berteduh. Begitu selesai barulah disadarinya bahwa tempat itu adalah lembah Baka yang di sampingnya adalah Baitullah. Baru saja beberapa malam mereka bersama. Tiba-tiba datang perintah Allah, "Tinggalkan tempat ini wahai Ibrahim." Dengan hati yang berat Ibrahin meninggalkan Siti Hajar dan buah hatinya. Sementara perbekalan sudah menipis. Sekali lagi karena perintah Allah mereka dengan ikhlas menjalaninya. Itulah penyerahan yang total dari seorang hamba kepada khaliqnya. Berangkatlah Ibrahim kembali ke Palestina menemui Siti Sarah. Tinggallah berdua seorang Ibu dengan anaknya penuh kepasrahan. Jika semua ini ketentuan Allah pastilah keduanya tidak akan dibiarkan dalam keadaan menderita. Habislah perbekalan mereka. Siti Hajar naik ke bukit shofa sambil menoleh ke arah ka'bah, karena di sanalah Ismail kecil diletakkan. Larilah Siti Hajar ke bukit Marwa berupaya menemukan air untuk menghilangkan rasa dahaga yang dialaminya bersama Ismail. Setelah tujuh kali berulang lelah pun menghampiri Siti Hajar. Dia kembali ke tempat di mana Ismail berada. Tangisan bayi kecil itu tidak ada berhenti-hentinya menambahkan pilu di hati. Untuk menenangkan bayinya Siti Hajar mencoba menggendongnya. Dengan izin Allah Ismail kecil menghentak- hentakkan kaki dalam tangisnya. Dari hentakan kakinya itulah terpancar air. Lalu Siti Hajar mengucapkan kata-kata zam-zami berulng-ulang, maka kumpullah air itu yang disebut air zam-zam. Diraih air itu dengan tangannya terdiamlah Ismail dari tangisnya. Siti Hajar meminumnya hilanglah rasa dahaganya. Sampai saat ini airnya tidak pernah kering, bahkan sampai dunia ini kiamat. In sya Allah. Sesungguhnya Allah tidak pernah membiarkan hamba yang bertakwa kepada-Nya kecuali senantiasa memberikan rahmat dan ridho-Nya kepada mereka. Wallahu a'lam bisshawab. Wailallahi turjaul umur Baity jannati, 14 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Benar sekali. Perintah Allah adalah segalanya. Karenanya menjalankannya merupakan keniscayaan. Sukses selalu dan barakallahu fiik

14 Feb
Balas

Semoga setiap hamba bisa melaksanakan titah Nya. Selalu sehat Ibu Siti barakallah

14 Feb



search

New Post