Legimin Syukri

Lahir di Simalungun 21 Maret 1963. Alumni IAIN SU Fakultas Syariah. Pegawai Kemenag Kota Medan....

Selengkapnya
Navigasi Web
Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi (2)

Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi (2)

Meski hanya dua jam kunjungan kami ke Pondok pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bikittinggi, namun banyak kesan yang didapat. Sekalipun tidak sempat membaur dengan para santri, karena mereka diliburkan disebabkan bencana asap yang cukup tebal. Begitu selesai kami santap siang bersama, acara pertemuan langsung dibuka oleh pembawa acara yang mengagendakan kata-kata sambutan dan dialog interaktif. Bapak Prof. DR. H. Mohd Hatta mendapat giliran yang pertama. Karena Beliau adalah Guru Besar Dakwah di UIN SU, rasanya tidak pernah kehabisan kata-kata untuk dirangkai menjadi kalimat. Kembali Beliau merasa bersyukur karena hari ini merupakan kunjungan yang kedua setelah tahun 2015 ketika ijtimak ulama Nasional yang dipusatkan di kota santri ini. Menyaksikan secara langsung keadaan pesantren besar yang telah melahirkan ulama kharismatik seperti Buya HAMKA yang memiliki ketegasan dan istikamah dalam bersikap. Semua ini karena Buya HAMKA memiliki landasan agama yang kuat. Begitu pula tokoh besar lainnya yang pernah menjadi orang nomor dua di era Presiden Suharto yaitu H. Adam Malik Batubara yang juga mengenyam pendidikan di pesantren Thawalib ini. Walau pun hanya satu setengah tahun. Pada waktu itu kedua ulama dan tokoh tersebut bertemu langsung dengan pendiri pesantren Syech Ibrahim Musa. Sedangkan Buya H. Masrur Syahar menyampaikan selayang pandang perjalanan pesatren yang saat ini berusia 108 tahun. Dalam kesempatan itu sekaligus disampaikan program unggulan Ma'had Aly yaitu Muzakarah (Bahtsul Masil), Martikulasi(Bimbingan Baca Kitab), Tahfizd dan Qira'at, Penulisan Risalah (Skripsi), Pelatihan Khutbah, Olah Raga, Kuliah Umum dengan Pakar, dan prodi. Yang menjadi ikon Ma'had Aly adalah Fiqh Usul Fiqh. Kunjungan dan pertemuan dua lembaga MUI Kota Medan dengan Pesantren Thawalib Bukittinggi diakhiri dengan dialog prodi khusus Usul Fiqh dari MUI Kota Medan. Diwakili dua Doktor Syari'ah H.Watni Marpaung dan H. Musthafa Kamal Rokan. Sedangkan dari pihak pesantren langsung pimpinan pondok Buya H. Masrur Syahar Kemudian ada tambahan yang sangat menarik dari Buya Deswandi. Bahwa para santri tidak menginap di pondok, tapi mereka tersebar di rumah-rumah penduduk. Yang sekaligus menjadi pengawas para santri dan memberikan penilaian seorang santri lulus atau harus mengulang di tahun depan. Warga masyarakat mendapat manfaat yang besar baik secara agama dan ekonomi. Secara agama langsung dapat pencerahan dari para santri dari segi ekonomi dapat tambahan rezeki dari biaya kos-kosan. Wallahu 'alam bisshawab wailallahi turjaul umur Baity jannati, 7 Oktober 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Moga muncul generasi muda Indonesia. Layaknya Hamka, aamiin

07 Oct
Balas

Aamiin, kito dongakke mawon mugi-mugi enten maleh seng kados HAMKA. Barakallah Mas

07 Oct

Masya Allah, pertemuan yang penuh berkah yah Abah. Sukses selalu. Teruntai doa untuk Abah semoga rahmat Allah terlimpah untuk kesehatan Abah dan barakallahu fiik

07 Oct
Balas

Aamiin, semoga Allah memberkahi umur kita semua. terima kasih do'anya. Barakallah selalu sehat Ibu Siti

07 Oct



search

New Post