Segala puji bagi Allah, Tuhan pemelihara alam semesta. Selawat dan salam ke haribaan yang mulia Rasulullah Muhammad salallahu alaihiwasallam sebagai panutan kita.

Pernikahan di Indonesia dipandang sebagai satu peristiwa yang sangat sakral. Hal ini selalu kita dengar bahkan di dalam ajaran Islam termasuk ibadah yang sangat tinggi nilainya.

Ini terbukti dari persiapan yang dilakukan orang tua pengantin dan pengantin itu sendiri, memakan waktu yang cukup lama.

Mereka harus memiliki persiapan fisik dan mental. Mengetahui apa tujuan pernikahan yang bakal mereka jalani.

Pastilah setip pernikahan yang dilakukan memiliki tujuan, tujuan itu tidak lain adalah untuk mengharapkan keluarga sakinah mawaddah warahmah.

Keluarga sakinah mawaddah warahmah tidak hadir begitu saja, tentunya ini harus diupayakan. Bukan saja setelah menikah tapi upaya itu dari sejak waktu meminang (mengkhithbah). Seperti apa yang telah disampaikan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam: "Nikahi kamulah perempuan itu karena empat hal: Kecantikannya, hartanya, keturunannya, dan agamanya. jika pertama sampai ketiga tidak kamu dapati, maka pilihlah yang kuat agamanya."

Buku yang berjudul Literasi Pengantin Baru karya Drs.H. Legimin Syukri, M.H salah seorang pengurus MUI Kota Medan, merupakan hasil catatan selama beliau bertugas sebagai penghulu di Kantor Urusan Agama Kecamatan Medan Denai dan MUI Kota Medan pada tahun 2018/2019. Kemudian dirangkai menjadi artikel yang diposting di Gurusiana. Ini layak untuk dijadikan bahan bacaan bagi semua kalangan. Calon pengantin, pengantin baru dan juga pengantin lama.

Atas nama Majelis Ulama Indonesia(MUI) Kota Medan menyambut baik karya yang telah dihasilkan ini.

Semoga akan lahir karya-karya berikutnya untuk kemajuan pemikiran, bangsa, negara, dan agama.

Medan, 29 Januari 2020

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Kota Medan

Prof. DR. H. Mohd Hatta