Kurang dua menit pukul enam pagi, Aku sempat mengintip grup wa keluarga. Aku kaget, Adikku menginformasikan suami dan anak sulungnya positif covid-19. Alhamdulillah si Bungsu Icha tidak ketularan. Dia segera diungsikan ke rumah Uti dan Akung.

Aku hanya bisa mendoakan agar gejala yang mereka derita segera berakhir. Usai salat Isya aku kembali membuka grup wa keluarga, berharap ada kabar baik yang disampaikan adik-adik dan iparku. Sebuah foto yang muncul menginformasikan bahwa adikku juga terinfeksi covid-19. Innalillahi wa'inna ilaihi Raji'un. Aku hanya berprasangka baik pada Allah.

Tadinya kupikir adiikku yang sudah pernah terpapar covid-19 lima bulan lalu tidak akan terpapar kembali. Tambahan lagi dia juga sudah dapat suntikan booster. Ternyata walau sudah divaksin tiga kali, tidak ada jaminan kita kebal.

Dari informasi yang disampaikan adikku, kondisi mereka cukup stabil. Gejala yang dirasakan cuma pusing, sakit tenggorokan dan demam. Berita baiknya mereka boleh isolasi mandiri. Aku hanya berdoa semoga Covid-19 ini segera berakhir. Kami para guru, lebih senang belajar langsung dibandingkan tatap muka. Semoga harapan menjadi kenyataan, aamiin.

Loged, 02022022