Khianat (Bagian 2)
Bu Ratna segera survei ke beberapa petani jeruk di sekitar lokasi kebunnya. Beberapa petani diwawancarai, hasilnya membuat Bu Ratna hampir naik pitam. Selama ini Junaidi memang sering menjual hasil panen diam-diam. Menurut salah seorang petani yang dekat dengan kebunnya, dulu kebun jeruk Bu Ratna bagus, terawat dan hasil panennya banyak.
Selama enam bulan belakangan ini saja kebun jeruknya tidak diurus. "Junaidi udah kaya Bu, makanya dia jarang ke kebun. Paling dia mengupah orang untuk menyemprot rumput." Bu Ratna hanya tersenyum masam. Memang dia tahu Junaidi sekarang punya mobil. Bu Ratna tak pernah berprasangka buruk. Pikirnya Junaidi beli mobil karena dia hemat, seluruh bagiannya selama ini ditabung. Dan mungkin juga dia punya pekerjaan lain.
Tak mau menambah dosa dengan prasangka yang belum pasti kebenarannya, Bu Ratna menghubungi Junaidi lewat telepon. Junaidi diminta datang ke rumahnya.
Sore itu dengan wajah tertunduk Junaidi duduk di hadapan Bu Ratna. Dia mengakui kesalahannya telah membiarkan tanaman jeruk tanpa rawatan. Dia pun pasrah saja ketika Bu Ratna mengatakan hubungan mereka putus. Eh, maksudnya hubungan kerjasama mereka putus. Saat ini dia tak punya hak lagi atas kebun jeruk. Bu Ratna kini mengambil alih.
Junaidi pulang dengan langkah gontai. Dia kembali kehilangan pekerjaan dan pendapatan yang lumayan besar. Begitulah kalau kita terlalu tamak. Kepercayaan yang begitu besar dikhianati karena nafsu yang tak terkendali. Kini semuanya sirna. Dalam hati Bu Ratna timbul rasa iba, tapi dia harus tega. Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi Junaidi. (Tamat)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen kisahnya.. Begitulah jika tidak jujur.. Sukses selalu
Barusan membaca ternyata sudah tamat. Cerpen nan keren. Salam sukses dan sehat selalu buat Mbak Lia.
Alhamdulillaah, keren mantap tulisannya, barakah puasanya, sehat dan sukses bu Leni Cahya Pertiwi
Menarik sekali ceritanya Bunda. Keren pokoknya
Kisah yang menarik bunda Leni, semoga kita terhindar dari sifat tamak
Keren cerpennya. Lanjut bunda. Salam.kenal. Izin sudah follow. Sukses selalu.
Cerita apik dan menarik salam sukses selalu
Keren ceritanya. Itulah akibat berbuat khianat.