Oleh Leny Rose

#Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke-66#

Bernyanyi itu hobiku. Hobi sedariku kanak-kanak hingga sekarang sudah menjadi emak. Aku punya kakak yang juga senang bernyanyi dan pernah menjadi anggota band di kampung. Saat libur sekolah dan pulang kampung, aku ikut kakak saat mentas dengan bandnya.

Aku diberi kesempatan oleh pemilik band untuk bernyanyi. Bukan main senangnya hatiku saat itu. Sejak itu setiap libur sekolah aku diminta bergabung dengan band mereka. Aku lupa honor pertamaku tapi untuk ukuran anak sekolah itu cukup lumayan buatku. Hobi tersalurkan kantongpun terisi.

Hobi bernyanyi juga mengantarkanku untuk mengikuti kompetisi di bidang tarik suara. Menang atau kalah tidak kupikirkan. Bagiku yang penting aku bisa menyalurkan hobiku. Setiap ada kesempatan aku mengikuti kompetisi, berawal dari 1997 hingga 2019.

1997 adalah kompetisi pertamaku mengikuti festival lagu pop di kampung, saat liburan semesterku. Aku membawakan lagu dari penyanyi Malaysia Siti Nurhaliza yang menjadi idolaku, “Betapa Kucinta Padamu” dan berhasil membuatku meraih juara satu.

Tiga tahun berikutnya, aku mengikuti Festival Langgam Melayu di Pekanbaru yang ditaja oleh Mahasiswa Sendratasik Universitas Islam Riau. Saat itu aku hanya berhasil sampai babak final. Namun itu jadi pemicu agar aku bisa belajar lagu melayu lebih baik lagi.

2001 aku pulang kampung dan mengabdikan diri sebagai guru. Namun, karena jiwa seni yang mengalir aku masuk sanggar musik dan tari di kampungku. Aku juga ditawari sebagai penyanyi keyboard untuk hiburan pesta pernikahan. Tawaran itu kuterima dengan syarat aku tetap memakai hijab dan khusus menyanyikan lagu-lagu melayu. Kerja sampingan ini kujalani hingga 2008.

2001 aku juga menjadi utusan sanggar untuk mengikuti Festival lagu melayu di kota kabupaten. Juara kedua berhasil kuraih dan membawa piala untuk sanggarku. Maret 2003 sanggar kami mendapat kesempatan tampil di kota Pekanbaru pada Festival Melayu Sedunia dan Desember 2003 di Kota Batam.

2007 aku ikut lomba lagu melayu antar pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hulu. Saat itu aku hanya bisa meraih Juara Harapan II. Kecewa sebenarnya karena merasa sudah menampilkan yang terbaik, tapi tetap keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.

2010 aku dipercaya untuk mewakili Dharma Wanita Dinas Pendidikan Rokan Hulu pada Festival lagu melayu antar DW di lingkungan Pemda Rokan Hulu. Saat itu aku menyanyikan lagu wajib dari daerah Rohul yaitu “Kokek” dan “Tuanku Tambusai” sebagai lagu pilihan. Alhamdulillah, aku berhasil meraih juara pertama.

Sejak berhasil meraih juara pertama di kabupaten satu tahun berikutnya aku dipercaya menjadi juri untuk kegiatan tahunan Disdik Rohul yaitu Festival lagu melayu antar pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hulu. Saat itu aku sedang hamil anak kedua namun tetap semangat karena hobi yang sudah mendarah daging.

2015, 2017, 2018 dan 2019 aku masih diberi kesempatan untuk menjadi juri di acara yang sama. 2019 itu ada tiga kegiatan, yaitu juri vokal pada FLS2N tingkat SD dan SMP, juri audisi menuju LIDA 2020 dan juri festival lagu melayu antar pendidik dan tenaga kependidikan.

2020 corona melanda, beberapa even dibatalkan dan hingga sekarang vakum sebagai juri kegiatan seni. Namun, kecintaan pada seni tak akan pernah surut dan selalu jadi penghibur hari-hariku. Pesan untuk anak didikku, kembangkanlah hobi dan bakatmu yang positif hingga menjadi sebuah prestasi.

Ujungbatu, 7 Maret 2021

Keterangan Foto: Juri Audisi Menuju LIDA Tingkat Kabupaten Rokan Hulu