Leni Rosmita

Hoby membacanya dari kecil belum memunculkan keinginannya untuk menulis dan berkarya lewat tulisan, hingga awal Mei 2020 ia membuka akun gurusiana dan mulai men...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guruku Inspirasiku
Sumber gambar : https://satu-indonesia.com/AstraUntukIndonesiaCerdas/GurukuInspirasiku/home

Guruku Inspirasiku

Kita jadi bisa menulis dan membaca, karna siapa

Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu, karna siapa

Kita jadi pintar dibimbing pak guru

Kita jadi pandai dibimbing bu guru

Gurulah pelita, penerang dalam gulita

Jasamu tiada tara

Terimakasih bapak guru

Termakasih ibu guru

Jasamu kukenang selalu

#HGN2020#

Juli 2019 lalu aku berangkat ke Pekanbaru untuk mengurus bahan naik pangkat. Setelah urusan di Dinas Pendidikan selesai aku sempatkan ke Giant membeli sedikit oleh-oleh untuk anak-anakku. Saat berada di kasir aku melihat seorang ibu bersama anak perempuannya yang memakai seragam biru dongker. Pakaian seragam khas sekolahku dulu SMAN 8 Pekanbaru, SMA favorit yang dulu semasaku sekolah masih bernama SMA 6 dan ngetop dengan sebutan “SMANSIX”.

"Rasanya aku kenal wajah ibu ini," pikrku dalam hati. Aku memberanikan diri mendekati beliau. "maaf, bu Hanim?" tegurku. Beliau langsung menoleh ke arahku. "Ya,” jawab beliau sambil memandangku agak lama. Aku sadar beliau pasti lupa karena tentu muridnya sudah ribuan. Aku langsung menjawab. "Leni bu, alumni 95, ibu dulu ngajar kami kelas 1". Beliau langsung memelukku dan matanya berkaca kaca. Dalam pikiranku mungkin beliau terharu sudah 24 tahun yang lalu tapi masih diingat oleh siswanya.

Kami berbincang sebentar kemudian beliau pamit duluan bersama anaknya. Aku senang bisa berjumpa dengan guru matematika favoritku, hingga lupa berfoto dengan beliau saking senangnya. Walaupun aku tidak terlalu hebat matematika tapi aku senang sekali belajar matematika. Dari SD hingga SMA aku berjumpa dengan guru-guru hebat yang mengajarku matematika.

Saat di SD kelas 1 ada bu Maisarah, wali kelas sekaligus guru pertamaku yang mengajar menulis, membaca dan berhitung. Beliau guru terhebat bagiku, guru yang sangat baik dan mengajar kami dengan penuh kesabaran. Seingatku beliau tidak pernah marah kepada kami. Sampai sekarang aku masih hafal wajah beliau. Semoga masih diberikan kesempatan untuk berjumpa dengan Bu Mai, panggilan akrabnya.

Masuk jenjang MTs ada Pak Zulkifli, guru Matematika yang sekarang sudah jadi dosen UIN Susqa. Beliau juga guru yang hebat dan berhasil membuatku semakin menyukai matematika. Di MTs Diniyah Putri ada banyak guru yang penuh inspirasi dan motivasi buatku. Ada bu Nursiah guru Bahasa Indonesia, ada Pak Johan guru IPA, pak Masbukhin guru Alquran Hadits dan Kaligrafi serta masih banyak guru guru hebat lainnya. Karena guru-guru hebat yang menginspirasi itu tumbuh keinginan dalam hatiku untuk menjadi seorang guru.

Masuk jenjang SMA di kelas 1, aku berjumpa guru matematika Ibu Hanim. Beliau juga guru hebat yang penuh kesabaran mengajar kami. Naik kelas 2, aku masuk jurusan Sosial atau A.3 yang sekarang disebut IPS. Aku paling senang belajar Akuntansi bersama Pak Zuhairi yang sudah pensiun tiga tahun yang lalu. Aku jadi murid kesayangan karena setiap belajar aku paling cepat, hingga beliau memberi nilai 9 di rapor. Setelah duduk di kelas 3 aku dapat kesempatan mengikuti seleksi PBUD UNRI. Saat itu aku menginginkan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi sebagai pilihan pertama, karena kecintaanku pada Akuntansi. Pilihan kedua adalah Pendidikan Ekonomi FKIP. Saat aku konsultasi ke Pak Zuhairi, beliau menyarankan bahwa kalau perempuan sebaiknya masuk FKIP dan menjadi guru.

Akhirnya aku memang lulus di pilihan kedua, yaitu Pendidikan Ekonomi FKIP UNRI. Pak Zuhairi senang sekali saat tahu aku lulus di FKIP. Arahannya agar aku menjadi guru terbukti karena sekarang aku adalah guru Ekonomi/Akuntansi di SMAN 1 Ujungbatu. Tahun 2017 aku berkesempatan mengunjungi SMAN 8 Pekanbaru dan Alhamdulillah berjumpa dengan Pak Zuhairi. Namun kondisi beliau sudah uzur karena sudah lama sakit. Tahun itu beliau juga pensiun karena usianya sudah mencapai 60 tahun.

Itulah sekelumit kisahku bersama guru-guru hebat yang memberiku motivasi dan inspirasi. Terima kasih guru-guruku sudah memberikan ilmu yang bermanfaat. Untuk guru-guru yang masih hidup semoga diberikan kesehatan dan umur panjang. Untuk guru-guru yang sudah dipanggil semoga mendapat tempat terbaik di sisiNya. Jasa bapak ibu guru akan selalu kukenang dan hanya Allah yang akan membalasnya. Selamat Hari Guru Nasional 2020, “bangkitkan semangat, wujudkan merdeka belajar”.

#

Salam Literasi

Ujungbatu, 25 November 2020

By : Leny Ros

#Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke-178#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah perjalanan hidup bersama guru-guru hebat yang menginspirasi semoga sukses selalu

25 Nov
Balas

Artikel yang luar biasa keren, Bunda. Super sekali.

26 Nov
Balas

Luar biasa ulasannya bu. Salam sukses.

25 Nov
Balas

Luar biasa pemaparannya, keren, guru yang hebat akan menghasilkan siswa yang hebat juga

26 Nov
Balas

artikel yang luar biasa keren... salam sukses

26 Nov
Balas

Tulisan yang inspirstif bun Sukses.selalu

25 Nov
Balas

Keren Kak. Suka dengan kalimat Selamat Hari Guru Nasional 2020, bangkitkan semangat, wujudkan merdeka belajar.Mantap tulisannya. Sukses selalu

26 Nov
Balas

salam hormat untuk Bu Hanim. Kisah guru inspiratif. Selamat hari Guru

26 Nov
Balas



search

New Post