Bismillah.. Tagur ke-167

Shinta dan Shanti, saudara kembar yang terlahir dari keluarga yang kaya raya. Keduanya dibesarkan dengan limpahan materi, namun miskin kasih sayang. Kedua orang tua mereka sibuk dengan bisnis masing-masing. Waktu yang tersisa untuk Shinta dan Shanti hanya di akhir pekan. Namun terkadang mereka gunakan juga untuk mengurusi bisnis. Shinta dan Shanti lebih banyak diurus oleh asisten rumah tangga mereka.

Shinta dan Shanti akhirnya tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik. Walaupun mereka kembar, ternyata mereka punya sifat yang jauh berbeda. Shinta tumbuh menjadi gadis yang sombong dan egois. Sedangkan Shanti adalah seorang remaja yang rendah hati dan peduli pada sesama. Di sekolah merekapun terpisah dalam bergaul, karena Shinta memilih berteman dengan orang-orang yang selevel dengannya. Sementara Shanti justru sebaliknya, dia berteman dengan siapa saja tanpa memandang status ekonomi. Dalam prestasi akademik ternyata Shinta lebih unggul dari Shanti, namun Shanti punya kelebihan di bidang seni melukis.

Setelah lulus SMA, mereka terpisah karena Shinta lulus fakultas kedokteran di Universitas yang terkenal di pulau Jawa. Sementara Shanti semakin mengembangkan bakatnya dalam melukis dan memilih menjadi designer. Seiring berjalannya waktu, Shanti akhirnya menjadi designer terkenal hingga ke luar negeri. Sementara Shinta gagal menyelesaikan kuliah kedokterannya, karena ia terjerumus dalam pergaulan yang salah. Shinta tertangkap dengan beberapa temannya dalam sebuah pesta sex dan narkoba. Seminggu setelah kejadian itu terdengan kabar Shinta bunuh diri karena malu dengan kehamilannya tanpa suami.

Salam Literasi

Ujungbatu, 14 November 2020

By : Leny Ros

#Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke-167#