Leni Rosmita

Hoby membacanya dari kecil belum memunculkan keinginannya untuk menulis dan berkarya lewat tulisan, hingga awal Mei 2020 ia membuka akun gurusiana dan mulai men...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rumah Impian (9)
Sumber gambar: Dokumen pribadi

Rumah Impian (9)

Oleh Leny Ros

#Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke-38#

Mimpi untuk menghuni rumah baru semakin nyata bagi Candra dan keluarganya. Candra ingin memberikan kejutan bagi istrinya begitu sampai di rumah mereka. Ia menelpon Maya untuk menanyakan apakah sudah naik travel menuju Ujungbatu, karena satu jam yang lalu Maya chat dan mengabarkan sudah mendarat di Bandara.

Berulangkali Candra menelpon Maya namun tidak berhasil juga. Ia memutuskan untuk menelpon kakak Maya, namun nihil juga. Candra mulai resah dan gelisah, khawatir terjadi sesuatu yang buruk terhadap istrinya.

“Harusnya sudah di travel ni,” pikir Candra.

“Aku harus tetap tenang dan berdoa semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk,” ujarnya dalam hati.

Saat Candra akan menunaikan shalat Asar tetiba handphonenya berdering.

“Selamat sore Pak, ini benar dengan suaminya Ibu Maya?” Terdengar suara seorang perempuan di seberang sana.

“Iya benar, ini siapa?” jawab Candra mulai gelisah.

“Begini pak, saya mau mengabarkan bahwa travel yang ditumpangi istri bapak mengalami kecelakaan. Dua orang meninggal di lokasi dan salah satunya bernama Maya.Kami menemukan identitasnya dan mencari kontak orang terdekatnya di hp yang tersimpan di tasnya.”

“Ga mungkin, anda pasti salah, tidakkkkk!!!” Mayaaa!!!

Candra berteriak sekuatnya, tetiba, “Yang…Yang..bangun! Kenapa menjerit dan menyebut namaku?” terdengar suara seorang perempuan yang mengguncang tubuh Candra.

Candra terbangun dan beristighfar kemudian memeluk istrinya.

“Ini benar kamu kan Yang, kapan sampainya kok abang ga dibangunkan.” Candra masih tidak yakin dengan penglihatannya.

“ Adek baru sampai sejam lalu, Ibu yang buka pintu tadi. Karena abang dah lelap adek malas bangunkan.” Maya meyakinkan suaminya bahwa ia benar-benar Maya.

“Syukurlah adek baik-baik saja, mungkin karena tadi abang belum shalat Isya jadinya mimpi buruk.”

“Makanya Yang, sebelum tidur shalat dulu.”

“Maksudnya tadi nunggu adek pulang, eh..ketiduran rupanya.”

“Shalat dulu sana, nanti ceritakan tentang rumah kita.”

“Ok sayangku,” Candra mencium kening istrinya sebelum menuju kamar mandi.

Bersambung…

Ujungbatu, 7 Februari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aduh,, jadi cemas,,, ternyata mimpi,,, Mantap buk Leny,, Sukses selalu

08 Feb
Balas

Syukurlah ternyata hanya mimpi... Keren Buk Ros ceritanya. Sukses selalu.

08 Feb
Balas

Alhamdulillah. Untung cuma mimpi.

07 Feb
Balas

Ternyata, mimpi. Keren, Bunda. Ditunggu kelanjutannya. Semoga sukses selalu.

08 Feb
Balas

Ok ciuman pengatar yang menyenangkan ya bun

08 Feb
Balas

Syukurlah cuma mimpi. Sempat deg-degan Bunda. Sukses selalu ya Bun.

08 Feb
Balas



search

New Post