Dalam situasi pandemi seperti ini banyak kegiatan yang akhirnya tidak dapat berjalan seperti biasanya. Sehingga terciptalah situasi dimana kita merasa jenuh karena kita hanya menjalankan aktifitas yang "monoton". Untuk menghadapi hal itu akhirnya saya berusaha mencari kegiatan yang dapat membunuh kebosanan, namun yang tidak terlalu memakan banyak waktu.

Beberapa kegiatan sudah terlintas di dalam pikiran. Mulai dari memelihara burung, memelihara sapi, dan memelihara kambing. Namun setelah berdiskusi dengan istri dan orang tua akhirnya sepakat untuk memilih memelihara kambing. Pemilihan ini dilakukan atas beberapa alasan yaitu :

1. Seluruh bagian tubuh kambing dapat dimanfaatkan, mulai dari daging, kulit, hingga kotorannya pun dapat di manfaatkan.

2. Peminat kambing sangat banyak sehingga lebih mudah untuk di jual kembali.

3. Pemeliharaannya mudah dan tidak perlu waktu lama.

4. Modal untuk memelihara kambing relatif lebih murah dari pada sapi.

Kegiatan memelihara kambing ini sebenarnya murni hanya untuk mengisi waktu untuk sementara waktu ini. Namun semoga dapat mengarah pada ternak dengan volume yang cukup besar. Saya pun mulai membangun kandang untuk momongan baruku. Kandang dengan bahan baku kayu jati dibangun dalam waktu satu minggu dan dapat menampung sekitar 30 ekor kambing. Selanjutnya tinggal mencari kambing untuk dibeli. Saya pergi ke pasar hewan memantau calon momonganku. Mata ini mengamati dengan cermat setiap kambing yang ada agar mendapatkan kambing yang terbaik.

Setelah beberapa jam memantau akhirnya aku pun mendapatkan calon "diva" untuk penghuni kandangku. Dua buah kambing jawa betina menjadi pilihanku. Satu dari kambing betinaku ternyata sudah mempunyai tiga anak dan yang satu lagi sedang hamil dan tepat hari ini melahirkan dua anak yang berjenis kelamin betina. Semoga kambingku dapat terus berkembang biak dan sehat selalu.