AWALNYA SALAH JURUSAN

Bekerja di salah satu Perusahaan Penjualan Tiket Pesawat tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Karena saya adalah lulusan dari salah satu Perguruan Tinggi dengan gelar S.Pd. rasanya tidak mungkin saya diterima bekerja di Perusahaan tersebut. Karena sulitnya mencari pekerjaan, akhirnya saya terima tawaran dari kakak sepupu saya untuk menjatuhkan lamaran ke Perusahaan tersebut. Puji Tuhan berkat bantuan kakak sepupu saya, akhirnya saya diterima bekerja di Perisahaan Penjualan Tiket Tersebut.

Pada awalnya saya berpikir saya akan dipekerjakan sebagai ticketing, tapi pada kenyataannya saya dipekerjaan di bidang lain. Direktur Utama menempatkan saya bekerja dibidang Ponsel, sebagai tenaga administrasi. Dengan gaji yang diluar dugaan saya, haya Rp 800.000 saja. Dengan gaji Rp 800.000 tinggal di Kota Medan, rasanya masih kurang. Bayangkan saja, untuk kebutuhan anak kos, untuk bayar kos-kosan, uang makan, tranportasi, belum lagi kebutuhan kecantikan.

Walau demikian saya tetap bersyukur karena masih bias bekerja. Tapi terkadang saya malu, karena saya masih sering meminta uang kepada orang tua saya. Rasa malu tidak saya hiraukan lagi, demi memenuhi kebutuhan saya di Kota Medan.

Dengan ketekukan saya dalam bekerja, suatu hari Direktur Utama memanggil saya ke ruangannya. Dia menawarkan saya jabatan baru di Perusahaan nya. Saya diangkat menjadi Supervisor Accounting di Bidang Penjualan Tiket Pesawat. Ternyata ketekunan dan kesabaran saya bekerja di Ponsel tidak sia-sia. Direktur Utama ternyata selama ini melihat hasil kerja saya.

Saya sangat bersyukut, jabatan saya bisa naik itu artinya gaji saya juga naik. Tidak terbayangkan betapa bahagianya hati ini. Sesaat setelah saya menjabat sebagai Supervisor Accounting di Bidang Penjualan Tiket Pesawat, banyak tantangan yang dapatkan. Selain saya harus banyak belajar, karena awalnya saya hanya bagai Accounting di Ponsel. Saya juga mendapatkan cibiran dari Tiketing, yang menganggap saya tidak mampu menduduku posisi tersebut.

Hampir setiap hari saya mendengar gosip-gosip yang tak enak. Terkadang saya berpikir untuk kembali ke posisi saya yang awal saja, karena tidak tahan dengan gosip-gosip yang beredar. Yang mengatahan saya adalah keluaga Direktur Utama lah, ada juga yang mengatakan saya ini ada apa-apanya sama Direktur Utama. Ada yang mengatakan kalau Direktur Utama pilih kasih. Yang paling membuat saya sedih adalah ketika teman-teman ticketing mengatakan saya tidak pantas jadi Supervisor Accounting, karena saya tidak paham dan penampilan saya tidak menarik.

Tapi, Direktur Utama selalu mendukung saya dan mengajari saya tentang penjualan tiket pesawat. Dia selalu memberikan saya motivasi supaya saya tetap bertahan dan maju. Dan akhirnya dengan dukungan keluarga dan atasan, saya pun tetap bertahan dan maju, melakukan yang terbaik untuk perusahaan. Bukan tanpa alasan Direktur Utama memilih saya menduduki posisi sebagai Supervisor Accounting. Dia memilih saya karena kejujuran saya dalam bekerja, ketelitian dan ketekunan saya. Dan yang pasti karena beliau percaya kepada kalau saya pasti mampu.

Seiring berjalannya waktu, akhirnya saya dapat menguasai tentang penjulan tiket pesawat. Butuh perjuangan untuk dapat menguasainya. Dan pada akhirnya ticketing yang selama ini mencibir saya, yang selalu menggosipi saya, pada akhirnya mereka meminta bantuan kepada saya ketika mereka ada masalah. Tak terasa air mataku pun menetes, merasa kalau diri ini berharaga dan memiliki arti buat mereka. Ahkirnya hubungan kami semakin hari semakin membaik.

Tidak terasa sudah 4 tahun saya bekerja di Perusahaan tersebut. Dengan banyak pengalaman yang menarik, dan akan menjadi pengelaman berharga buat saya. Ditahun 2014 ada penerimaan CPNS. Saya tidak ketinggalan untuk melamar sebagai CPNS di kabupaten Serdang Bedagai, karena di daerah tersebut yang menerima jurusan saya yaitu lulusan PLS sebanyak 3 orang dengan jabatan Pamong Belajar. Jurusan yang jarang dikenal orang. Tahun 2015 dibulan Maret pengumuman CPNS pun keluar. Dengan gugup dan penasaran saya buka website pengumuman CPNS. Dan akhirnya saya melihat sama saya ada diurutan ke 2. Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa tak henti-hentinya saya panjatkan.