Tepat pukul 05:00 WIB. Ibu ku membangunkan ku dari luar kamar ku, dan akhirnya aku pun terbangun dari tidur ku, aku pun bergegas menghampiri ibu ku dan bertanya "ada apa bu ? Tidak biasanya ibu membangunkan ku pukul 05:00 WIB." Ibu pun menjawab " sekarangkan jadwalnya ibu untuk kontrol ke rumah sakit". Aku pun menjawab "oh iya aku lupa bu (sambil menepuk jidat ku sendiri)". Aku pun bertanya lagi " memangnya ayah kenapa bu ? ". Ibu pun menjawab " ayah kamu lagi sakit nak, dari semalam badannya demam, dan tidak bisa menemani ibu untuk kontrol ke rumah sakit". Ketika ibu memberitahukan kepada ku bahwa ayah ku sedang sakit, aku pun bergegas mengambil handphone untuk melihat jam. Ternyata jam di handphone ku sudah menunjukan pukul 05:10 WIB.

Awalnya aku masih ragu untuk bisa menuju rumah sakit, dan mendaptarkan nama ibu ku untuk kontrol lebih awal.

setelah waktu beberapa menit aku untuk berpikir, dan akhirnya aku pun memutuskan memberanikan diri untuk pergi ke rumah sakit sendiri. Walaupun aku masih punya tanggung jawab yang ku lakukan setiap pagi, dan aku pun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.

Dan pada saat aku sedang bersiap-siap menuju rumah sakit, ibu ku pergi untuk mencari tumpangan agar aku bisa sepagi mungkin berada di rumah sakit tersebut. Karena jika menaiki angkutan umum akan terjadi kemacetan dan tidak bisa lebih awal untuk berada di rumah sakit.

Akhirnya usaha ibu ku tidak sia-sia, dan aku pun bisa berangkat lebih awal menaiki roda dua yang di kendarai oleh sepupu ibu ku sendiri.

Sesampai di rumah sakit, ternyata pendaptaranya masih di tutup, dan masih terdengar suara kesunyian yang ku rasakan sejak tadi pagi di rumah sakit tersebut, tetapi ada beberapa orang yang menunggu datangnya petugas rumah sakit untuk bisa mendapatkan nomor pendaftaran pasien lebih awal.

Ketika aku sudah mengantri lumayan lama, dan sudah mendapatkan nomor antrian pasien, aku pun duduk untuk menunggu nomor antrian yang ku dapatkan terpanggil.

Tiba-tiba aku teringat tentang kuliah ku, karena sudah dua kali pertemuan di hari senin aku tidak mengikuti pelajaran di perkuliahan. Aku pun bingung dan mencoba untuk bisa mencari solusinya bagaimana untuk bisa mengikuti pelajaran di hari senin.

Sekian menit lamanya aku berpikir, dan akhirnya aku hanya bisa berserah diri kepada sang pembuat skenario. Dan aku pun harus merelakan dan mengorbankan untuk tidak mengikuti pelajaran di kuliah yang ketiga kalinya. Demi kesembuhan ibu ku. Dan aku yakin kepada Allah swt, akan adanya keajaiban yang bisa merubah yang aku inginkan tersebut.

Dan ternyata tidak lama aku berdoa dan berserah diri kepada sang pembuat skenario, akhirnya salah satu dari petugas rumah sakit tersebut, memberitahukan kepada kami semua yang ada di rumah sakit tersebut, bahwasannya jadwal praktek dokter Kusdinar berhalangan datang di hari ini untuk praktek di rumah sakit tersebut. Dan ternyata nama dokter yang di sebutkan oleh salah satu petugas rumah sakit tersebut, itu adalah dokter saraf, yang akan memeriksa ibu ku.

Dan aku pun bergegas untuk memberikan kembali nomor antrian tersebut kepada petugas rumah sakit tersebut, dan aku pun langsung bergegas menuju depan rumah sakit tersebut dan menunggu angkutan umum untuk bergegas untuk pulang ke rumah dan memberitahukan kepada ibu ku bahwasannya hari ini tidak ada jadwal praktek dokter yang akan memeriksa ibu ku.Dan akhirnya aku pun bisa mengikuti kegiatan pembelajaran di kuliah, yang sudah dua kali pertemuan tidak mengikuti pelajaran tersebut.

Kita tidak akan pernah tahu seperti apakah skenario yang Allah swt berikan. Tidak di sangka dan tidak di duga skenario tersebut datang membawa kebahagiaan.

Tidak ada pembuat skenario yang indah, selain skenario Allah swt. Dan Allah swt akan memberikan hasil yang indah, tergantung dengan apa yang kita usahakan.

Wow, begitu indah skenario yang Allah swt berikan kepada ku, inilah akhir dari segalanya, kisah ku di pagi hari. Ambil yang baiknya buang yang buruknya, semoga bermanfaat untuk teman-teman semua.