Akhir Cerita Sedih
Serasa berada di antara duri
Kanan dan kiri tidak ada yang peduli
Semua tertawa menyaksikan kebodohan diri
Hanya penyesalan yang menjadi luka di hati
-
Laksana kerupuk di luar pelastik
Gagah seketika menjadi kaku dan tak berkutik
Hanya bisa diam menatap semua yang mengkritik
Seketika wajah berubah muram dan tidak cantik
-
Cerita sedih diakhir perjalanan ini
Adanya bukti yang tak dapat dipungkiri
Seakan semua perjuangan tidak ada arti
Tinggal diri sendiri yang menghadapi
Bandarlampung,04012021
#TantanganGurusiana
#Tantangan Menulis Hari Ke-106
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Setiap perjuangan pasti berarti. Semangat ya hehe... Keren puisinya, Bunda
Siap semangat berkarya bun sukses selalu
Puisi yang luar biasa Ning Lia. Sangat inspiratif
Semangat literasi dengan karya indahnya pak Trianto
Serasa berada di antara duriKanan dan kiri tidak ada yang peduli. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu Lia Kristiana
Terima kasih bapak Bambang salam sukses dan sehat selalu
Puisi yg indah Bund. Tetap semangt dan sukses sll
Tetap semangat mengejar prestasi dalam literasi sukses selalu