Sepenuh Jiwa
Ternyata Hujan hanya turun di sekitarku
Membuat wajah ini basah karena mengingatmu
Tatapan dingin yang ingin dihangatkan oleh senyumu
Serta gemuruh rindu mengharap berada dipelukmu
-
Ternyata Matahari hanya bersinar di atas kepalaku
Rasa panasnya membakar karena cemburu
Sinarnya menyilaukan kebenaran akan cintamu
Serta membuat hati yang putih menjadi hitam karena egoku
-
Berharap musim berganti diantara kita
Panas menjelma menjadi dingin saat bersama
Hujan membuat hati damai dalam merasakan bahagia
Dan kitapun menjalankan cinta dengan sepenuh jiwa
Bandarlampung,20102021
#TantanganGurusiana
#Tantangan Menulis Hari Ke-33
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, terhanyut saya. Kereeeen puisinya, Bun.
Luarbiasa puisi nya bunda. Sangat indah. salam sukses.
Terima kasih Bu Siti salam sukses selalu
OmIa zbun.
Terima kasih bun sukses selalu
Bagus puisinya Bunda, diksi yang indah , salam sukses selalu
Terima kasih pak Purcahyono atas kunjunganya salam sukses dan sehat selalu
Keren nan menawan...salam literasi nan sukses selalu Ibu...
Terima kasih bapak salam sehat dan sukses selalu