Mencapai Cita Yang Bukan Cita - Citanya
Mencapai Cita Yang Bukan Cita - Citanya
Neng, begitu ia biasa dipanggil dalam keluarganya. Bernama asli Lia Nurmala, dilahirkan di Tangerang tanggal 02 Maret 1981. Putri ke empat dari 7 bersaudara dari seorang ayah pensiunan PNS ( Kepala sekolah SD ) bernama H. Hasanudin Thuhi dan ibu yang aktif dalam berbagai pengajian yang bernama Hj. Siti Rohiyah. Sedari kecil menjadi anak yang berbeda dari ke 3 orang kakak dan adiknya, gampang bergaul dengan siapa saja dan cepat akrab dengan semua orang yang ditemuinya.
Awal pendidikan, Neng kecil menjadi anak bawang di sekolah yang ayah pimpin tapi karna kepandaian yang dimilikinya ia bisa bersaing dengan anak - anak yang usia diatasnya. Lia menempuh pendidikan dasar di 3 SD karna mengikuti kemana ayah bertugas. Diawali di SDN keroncong 1 dikelas 1 melanjutkan ke SDN Keroncong 2 dan berakhir di SDN Jatake 2 dan lulus tahun 1993. Jenjang SMP ditempuh di SMPN Jatiuwung dan lulus tahun 1996. Menginjak pendidikan Atas ( SMA ) ditempuh di 3 tempat yang berbeda selama 4 tahun. Kenapa 4 tahun? Karena pendidikan yang ditempuh adalah pondok pesantren modern yang mengharuskan lulusan SMP untuk masuk jalur extension, yaitu jalur persamaan dan persiapan selama 1 tahun yang dilanjutkan dengan jalur umum. Bertahan 2 tahun di sebuah pondok pesantren di Bogor yang bernama Darul Muttaqien, melanjutkan ke pesantren salafiyah di Ciamis , Jawa Barat yang bernama Darussalam. Dan berakhir di MAN 1 Tangerang dan lulus di tahun 2000.
Menjadi guru, bukanlah cita - cita yang diinginkan oleh Lia. Lia bermimpi untuk menjadi seorang dokter, namun karna keterbatasan biaya cita - cita itu pun kandas tak berbekas. Akhirnya berbekal hasil kursus Bahasa Inggris dan Komputer akhirnya Lia diminta untuk membantu mengajar di sekolah tempat ayah bertugas yaitu SDN Total Persada Tahun 2000. Berawal dari keterpaksaan ternyata membuat Lia tertarik menjadi seorang guru. Satu Profesi yang awalnya sangat dibencinya. Akhirnya mengambil program D2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD ) di Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI ) Bandung dengan Unit Program Belajar Jarak Jauh ( UPBJJ ) kelas Serang dan lulus dengan predikat cumlaude di tahun 2003. Setelah itu melanjutkan ke jenjang S1 PGSD di UT UPBJJ Serang yang pusat pembelajarannya di SDN Sukasari 4 Kota Tangerang. Lulus di tahun 2006 dengan predikat baik.
Setahun sebelum wisuda S1, tanggal 27 Agustus 2005 Lia dipersunting oleh seorang pria yang dipertemukan dengan perjodohan antara ibu dan kakak dari suami. Seorang wiraswasta yang bergerak dibidang suplayer bernama R. Endang Suhendar. Seorang suami yang mempunyai kesabaran tingkat tinggi dan memberikan 2 pasang putra dan putri yang bernama Raden Adelia Salsabila Cahyadewi, Raden Aryasatya Rui Arrafiif, Raden Aryabima Omar Arrafi' dan Raden Arelia Arrahmaputri Dewiani. Turun naik dalam rumah tangga kami lalui bersama walau terkadang ada kerikil kecil didalamnya dan Alhamdulillah bisa kami lalui bersama.
Tahun 2005 mengikuti ayah mutasi ke SDN Gebang Raya 1. Sepuluh tahun menjadi honorer, di tahun 2009 mengikuti test CPNS di Kabupaten Tangerang dan karna kelalaian akhirnya tidak lolos administrasi. Tak berhenti sampai disitu, tahun 2010 pasca ayah pensiun mengikuti kembali test CPNS di dua tempat yaitu kabupaten Tangerang dan kota Tangerang Selatan yang dinyatakan lulus di kedua tempat tersebut dan memilih untuk melanjutkan di kabupaten Tangerang . Tepatnya 01-01-2011 Lia diangkat menjadi CPNS di SDN Sindangsari 1 kecamatan Pasarkemis. Tak lama kemudian diakhir tahun 2012 mendapatkan panggilan untuk mengumpulkan berkas Pendidikan dan Latihan Profesi Guru ( PLPG ) yang dinyatakan lulus sebagai peserta PLPG di tahun 2013. Awal tahun 2013 berubah dari CPNS menjadi PNS dan di tahun yang sama hijrah ke Tigaraksa bersamaan dengan turunnya SK PNS di SDN Pinang sampai dengan sekarang.
Selama bertugas di SDN Pinang, mendapat kepercayaan menjadi pengurus KKG gugus 04 Sodong sebagai sekretaris dan diberi amanah untuk menjadi fasilitator daerah ( FasDa ) pembelajaran PAKEM USAID Prioritas Banten. Berbekal pengalaman menjadi pengurus dan Nara sumber pembelajaran PAKEM, di tahun 2016 direkomendasikan mengikuti guru berprestasi tingkat kabupaten dan hanya masuk 10 besar. Di tahun berikutnya yaitu tahun 2017 direkomendasikan mengikutinya kembali dan meraih juara 3 guru berprestasi tingkat kabupaten. Di tahun yang sama mendapatkan izin dan rekomendasi untuk mengikuti test calon kepala sekolah, tetapi belum berhasil. Di tahun 2018 akhirnya mengikuti kembali dan berhasil dinyatakan layak untuk mengikuti pelatihan calon kepala sekolah yang dinyatakan lulus dan memiliki sertifikat Nomor Unik Kepala Sekolah ( NUKS ) yang merupakan angkatan perdana calon kepala sekolah yang memilikinya. Mendapatkan kesempatan menjadi Instruktur Provinsi ( IP ) PPPTK MTK Jogjakarta yang direkomendasikan oleh Master Trainer Bahdeur Maulana, M.Pd membuat jam terbang sebagai narasumber pun bertambah.
Menulis merupakan suatu hal yang baru, walau mempunyai keinginan memiliki buku dan membuat buku tetapi belum menemukan tempat yang dianggap bisa menampung aspirasi dalam menulis. Akhirnya bertemu dengan Pak Edi Kusmaya dan mendapatkan buku yang menjadikan motivasi untuk terus bisa menulis.
Belum ada buku yang memuat karya Lia, tetapi ada beberapa tulisan yang di muat di TaPen. Memulai dari hal - hal yang kecil dan memulai belajar secara totalitas dengan bergabung di komunitas 4B ( Buat Buku Bareng Bisa ) dibawah asuhan Edi Kusmaya, semakin tertantang untuk terus menulis. Dan semua hal apapun itu selalu dituangkan dalam tulisan. Ditambah dengan bergabung di gruop Facebook mediaguru dan gurusiana, membuat semangat menulis semakin membara.
Menjadi seorang guru yang bukanlah sebuah cita - cita yang diinginkan, tetapi karna profesi itulah yang membawa pada titik saat ini. Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Dan semuanya pasti akan indah pada waktunya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar