Berawal dari keinginan yang sama, akhirnya terbentuklah sebuah komunitas yang nantinya diharapkan menjadi wadah bagi penggiat literasi dalam berbagi, berkolaborasi, bekerja sama dan berkomunikasi untuk kemajuan Gerakan Literasi Nasional ( GLN ) maupun Gerakan Literasi Sekolah ( GLS ).

Komunitas menulis sendiri sebetulnya sudah terbentuk begitu lama, dibawah naungan Tabloid Pendidikan Nasional ( TAPEN ) yang dibimbing oleh Eddy Kusmaya. Kami memberikan nama Buat Buku Bareng Bisa ( 4B ) dengan mengagendakan pertemuan setiap satu Minggu sekali yang diberi nama Jum'at keramat. Tetapi ternyata tidak semudah itu, belum adanya naungan yang jelas untuk 4B membuat kami seolah kehilangan ruh dan arah untuk menggerakan GLN maupun GLS di daerah kami. Sedikit demi sedikit, akhirnya pak Eddy merapat pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Tangerang untuk menaungi 4B. Langkah demi langkah pun mulai kami titi untuk membuat 4B sebuah komunitas yang nantinya akan diperhitungkan keberadaannya. Tetapi sayang, dengan kesibukan kami masing - masing akhirnya 4B hanya berjalan di tempat saja.

Berawal dengan pertemuan salah satu anggota 4B, yaitu Nia Kurniasih dengan sosok seseorang yang misterius. Yaa, bisa dikatakan seperti itu karena dia tidak mengenal dan mengetahui siapa yang dia temui saat itu. Dan ternyata setelah ditelusuri beliau adalah Kepala Seksi Bidang Kurikulum di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yaitu Napiudin yang biasa dipanggil pak Napi. Sosok ramah dan sangat memperhatikan akan kemajuan pendidik & tenaga pendidik di ruang lingkup kerjanya.

Berkomunikasilah aku, Nia dan Ihah yang versi Pak Eddy Kamilah Srikandi - Srikandi yang nantinya bisa menggerakkan GLN dan GLS di sini. Ditambah dengan keberadaan Mondang yang merupakan sosok inspiratif menambah kejelasan arah dari terbentuknya komunitas ini. Kami memiliki tujuan yang sama tetapi kami belum memiliki wadah yang jelas untuk menampung aspirasi - aspirasi kami sebagai penulis. Kami sudah memiliki karya masing - masing dan ingin berbagi juga menularkan virus literasi dilingkungan kami berada tetapi lagi - lagi kami tak tau harus melakukan apa dan bagaimana.

Akhirnya di satu hari yang telah ditentukan, bertemulah kami ( aku, Nia dan Pak Napi ) di Dinas Pendidikan. Alhamdulillah mendapat respon yang sangat positif, beliau sangat mendukung dan mendorong kami untuk meneruskan cita - cita sebagai penggerak literasi. Dengan arahan dan petunjuk beliau, kami akan membuat draft komunitas yang nantinya akan dilegalkan dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Dinas Arsip & Perpustakaan Kabupaten Tangerang.

Seminggu kemudian bertemulah 4B dan duduk bersama untuk menyusun strategi juga struktur kepengurusannya. Akhirnya dipertemuan selanjutnya rampungkan draft PELITA yang berisikan latar belakang, tujuan, struktur kepengurusan dan profil para penggerak literasi ini.

Tinggal menunggu waktu untuk mempresentasikan Kepala Dhasilnya dihadapaninas Pendidikan maupun Dinas Arsip & Perpustakaan. Berharap semoga mendapatkan pencerahan dan menjadi wadah yang memiliki legalitas dibawah naungan kedua dinas tersebut.

Harapan tinggal menunggu keajaiban untuk menjadi kenyataan, semoga tidak pupus ditengah jalan dan membara seperti semangat yang kami miliki. Ibarat pelita yang menjadi cahaya untuk menerangi kegelapan bagi para penggiat literasi.

Semoga💪💪💪